Translator: B-san
Chapter 32 - Side Story
"Ooooooooooooo !!!"
Teriakan terdengar dari para iblis.
Jeritan mereka mengguncang bumi, menggema jauh, dan memperingatkan semua makhluk bahwa dominasi dunia oleh Raja Iblis yang agung akan dimulai sejak saat ini.
Ya, itu akan dimulai. Mulai saat ini, keinginan yang telah lama mereka dambakan...
-pada saat itu.
Tiba-tiba langit menjadi gelap dan ditutupi oleh kegelapan yang menakutkan.
Langit biru telah berubah menjadi warna hitam yang menakutkan, dan warna awan yang mengambang menjadi ungu beracun.
Tanah yang dulunya merupakan gurun, kini berbau seperti telur busuk.
Seakan-akan dunia telah berbalik dalam sekejap. Tidak butuh waktu lama bagi para monster yang merasa kebingungan dengan perubahan mendadak di sekeliling mereka.
Bahkan monster dengan level yang lebih tinggi, Ice Rock dan bawahannya, tidak bisa menyembunyikan keterkejutan mereka.
"Apa-apaan ini!?"
"Apa yang terjadi!?"
"Apa yang terjadi!?"
Ice Rock dan monster-monster yang memiliki kecerdasan berteriak dan melihat sekeliling dan waspada.
Namun, ada ketidaksabaran dalam ekspresi mereka; mereka curiga ketidaknormalan yang baru saja terjadi.
"Ice Mage! LAPOR!"
"Aku, aku tidak tahu! Aku belum pernah melihat sihir berskala besar seperti itu! Seluruh pasukan sudah selesai!"
Penyihir-penyihir iblis yang berdiri di samping Ice Rock berteriak kebingungan.
Di dunianya hanya ada sihir yang single-target.
Dia belum pernah melihat atau mendengar sihir berskala besar atau apa pun yang bisa mempengaruhi pasukan atau suatu wilayah.
Dia bahkan tidak bisa membayangkan efek apa yang akan ditimbulkannya.
"Tenangkan monster-monster liar itu!"
Karena panik, mereka mulai bertarung satu sama lain.
Akhirnya, Ice Rock memberikan instruksi.
Pasukan monster menjadi panik. Iblis-iblis cerdas di bawah komando mereka mencoba mengendalikan para iblis yang mengamuk, tapi tidak berhasil.
Perjalanan mereka menuju kota terhenti.
Iblis digerakkan oleh naluri mereka yang kuat.
Karena alasan ini, mereka dapat dikendalikan untuk menghancurkan umat manusia, tetapi di sisi lain, ketika mereka mengalami depresi seperti ini, mereka tidak terkendali.
Didorong oleh naluri mereka yang kuat, mereka tidak dapat menahan rasa takut yang berasal dari naluri mereka.
Iblis-iblis itu telah bertempur satu sama lain, dan banyak korban berjatuhan.
Kemungkinan terburuknya adalah situasi ini berlanjut dan semakin kacau. Dalam hal ini, serangan akan dibatalkan karena menurunnya kekuatan militer.
Bawahannya, yang jumlahnya tidak begitu banyak, mati-matian berusaha mengendalikan pasukan mereka. Ice Rock mencoba menganalisa situasi dan menilai bahwa fenomena ini dilakukan oleh musuh mereka.
(... Ini aneh. "Green Little Demon", "Daikonbo", dan "Orc Warrior" semuanya kelelahan. Tetapi ras iblis seperti kita semakin kuat...)
Seolah-olah dunia telah dilukis ulang dengan kekuatan kegelapan.
Sifatnya mirip dengan rumah mereka, dunia iblis, tapi sepertinya aneh kalau monster selain ras iblis kelelahan.
Perbedaan di antara mereka hanyalah atribut mereka, atribut jahat, dan atribut netral.
Perbedaan seperti itu sangat penting dalam game "Eternal Nations". Namun, hampir tidak mungkin bagi Ice Rock untuk menemukan jawabannya. Pertama-tama, dia bahkan tidak tahu tentang atribut yang ada di 'Eternal Nations'.
(Apakah mereka menggunakan sihir khusus? Tapi aku belum pernah mendengar atau melihat sihir skala besar seperti ini)
Namun, fakta bahwa kekuatan pasukan mereka banyak berkurang tidak berubah.
Meskipun iblis Ice Rock dan para bawahan iblisnya semakin kuat, jumlah mereka sedikit.
Mereka membutuhkan lebih banyak iblis untuk menghancurkan kota dan melenyapkan manusia.
Ice Rock tidak berniat untuk membiarkan satu pun dari mereka melarikan diri, tetapi sekarang dia harus menggigit bibirnya sendiri karena strategi mereka benar-benar hancur.
Pernyataan dari salah satu anak buahnya menambah bahan bakar ke dalam api kemarahan batinnya.
"Ice Rock-sama... mungkin, mungkin si Pahlawan?"
"Jangan sebut nama itu!!"
Dengan tenang tapi marah, Ice Rock menegur anak buahnya.
Sang Pahlawan - sebuah kenangan yang tidak menyenangkan muncul di benaknya.
Keberadaan menjijikkan yang selalu menghalangi mereka.
Ingatan akan kehancuran yang pernah terjadi menyiksa Ice Rock.
Dia menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan yang tidak menyenangkan itu.
Upaya mereka untuk menenangkan monster mereka yang kebingungan telah membuahkan hasil.
Kekacauan di dalam pasukan Raja Iblis akhirnya mereda.
Namun, semangat mereka menurun.
Ice Rock yakin jika hal ini terus berlanjut, serangan ke Dragon Town akan terpengaruh. Jadi dia mengangkat kapak perangnya tinggi-tinggi dan menyatakan.
"Tidak perlu takut pada Si Pahlawan! Tidak, tidak ada musuh yang akan menghalangi pasukan Raja Iblis! Tidak peduli siapa yang muncul, Ice Rock, salah satu Shitennou, pasti akan mengalahkannya!
Suaranya yang rendah dan kuat menarik perhatian para iblis.
Batu Es yang tetap perkasa bahkan dalam situasi yang tidak normal.
Pada saat itu, para iblis secara naluriah merasakan kelegaan dan kepastian, dan kemudian semangat juang mereka bangkit kembali.
"Pahlawan - hee, jadi kamu berasal dari RPG? Shitennou, kelas eksekutif?
Seorang gadis aneh berdiri di sana.
Dia memiliki rambut perak kusam, mata merah, dan telinga yang panjang dan meregang.
Melihat gadis itu memiliki karakteristik iblis, mata Ice Rock sedikit membelalak.
Pasalnya, tidak ada tanda-tanda dirinya sama sekali, dan dia tiba-tiba berdiri di sana seperti ilusi.
Sambil terkesima dengan fenomena itu, Ice Rock diam-diam mengajukan pertanyaan.
"Hmm? Gadis kecil. Kau ... bukan Pahlawan?" Apakah kau iblis? Siapa kau? Dari mana kau berasal? Kenapa kau ada di sini? Dan apa itu AR PI JI?"
Gelombang kegelapan yang keluar dari gadis itu mengherankan Ice Rock.
Gadis itu jelas seharusnya tidak berada di sini, tapi entah bagaimana Ice Rock merasa bahwa dia juga seorang iblis.
Jika gadis itu adalah iblis asli di tanah ini, dia bersedia untuk bersahabat dengannya.
Jika dia akhirnya menghormati Raja Iblis, dia bisa dianggap sebagai teman masa depan.
Juga, mereka bisa mendapatkan informasi yang berguna.
"Kau punya begitu banyak pertanyaan. Ah, aku juga ingin bertanya padamu. Kau yang disana, apakah kau seorang ajudan atau semacamnya?"
Gadis itu menunjuk pada iblis yang mengambil alih komando di sebelah Ice Rock. Dia adalah salah satu dari mereka yang membantu Ice Rock, yang tidak memiliki kemampuan strategis.
Iblis yang telah mengendalikan monster dengan sihir sampai beberapa saat yang lalu, ketika dia menyadari bahwa Atou tertarik padanya, dia dengan bangga memperkenalkan dirinya.
"Itu benar. Aku adalah ajudan dari Ice Shogun, salah satu dari Demon Army Shitennou, Ice Rock-sama.
Biasanya, seorang gadis kecil sepertimu seharusnya .... "
Darah hijau segar beterbangan, dan ajudan iblis di sebelah Ice Rock tertusuk dan terbunuh.
Iblis itu ditusuk dari bokongnya ke kepala dengan tentakelnya yang keluar dari tanah. Tubuhnya bergerak-gerak sekali atau dua kali, lalu tubuhnya menghilang dan menaburkan koin emas.
"Bajingan! Apa yang kau lakukan!!"
Ice Rock membelalakkan matanya dengan ekspresi terkejut.
Meskipun iblis itu menjadi ajudan Ice Rock karena bakat dan otaknya, Ice Mage yang baru saja dikalahkan tidaklah lemah.
Dari kejadian itu, dia langsung menyadari kemampuan lawan, mengeluarkan kapak besar dari punggungnya, dan mengambil kuda-kuda dengan ekspresi marah.
Ice Rock telah melupakan kemungkinan bahwa gadis itu memiliki keyakinan dan alasan yang berbeda darinya, kemungkinan bahwa dia adalah musuh ...
Tidak, dia tidak akan menyadarinya sama sekali.
Karena mereka tidak pernah bertemu dengan entitas yang merupakan musuh mereka selain manusia--.
"Jawab aku! Bajingan, siapa kau!?"
Gadis itu tertawa mendengar suara marah Ice Rock.
Di saat yang sama, tentakel yang tak terhitung jumlahnya menjulur dari punggungnya,
Iblis tak berdaya yang sedang berkonsentrasi mengendalikan monster di dekatnya dibantai satu demi satu.
Selain itu, dia juga mendengar para iblis berteriak.
Dia melirik ke arah mereka.
Sebelum mereka menyadarinya, seekor serangga raksasa telah muncul dan memotong-motong para prajurit yang seharusnya kuat seperti selembar kertas.
Teriakan perang terdengar dari kota.
Ketika dia melihatnya, gerbang kota terbuka, dan meskipun jumlahnya tidak banyak, ada pasukan yang keluar.
Panah dan sihir ditembakkan dari atas tembok luar dan menghujani para monster.
Menyadari bahwa dia benar-benar tertipu, Ice Rock mengerang dengan amarah dan wajah yang kacau.
Monster jenis serangga yang muncul entah dari mana itu tampaknya cocok dengan tanah tersebut,
Monster itu secara sepihak menghilangkan Tentara Raja Iblis yang kelelahan.
Selain itu, damage yang disebabkan oleh panah dan sihir juga tidak kecil.
Pengintaian visual awal mereka tidak mendeteksi mereka. Rupanya, musuh dengan sengaja menyembunyikan kekuatan militer mereka yang sebenarnya.
Dan kemudian gadis di depannya.
Saat dia teralihkan oleh gadis ini, mereka sudah jatuh ke dalam perangkap mereka.
Semuanya dimulai ketika dia lengah; dia mengira mereka berada di pihak yang sama karena dia juga iblis.
Gadis kecil di depannya harus dibunuh.
Faktanya, membunuhnya saja tidak cukup. Dengan kemarahan seperti magma panas, Ice Rock menghembuskan nafas es.
Gadis itu tersenyum, lalu cekikikan menertawakannya. Dia menarik ujung roknya dan mengucapkan terima kasih dengan hormat. Tidak ada yang mengerti apa yang ada di balik senyuman dan gerakannya.
"Senang sekali bertemu dengan Anda. Nama saya Atou si Lumpur, dan saya berasal dari SLG.
Untuk saat ini, saya ingin membunuh kalian semua. "
"Bangsat!!!"
Teriakan Warcry dari Ice Rock menggema di seluruh medan perang dan memulai pertempuran.
Perang pertama Mynoghra telah dimulai.
=Pesan =============
[Event] Declaration of War
Fawncaven mendeklarasikan perang terhadap pasukan Raja Iblis.
Pemimpin utama << Pepe >>
~ Perang adalah yang terburuk!
Namun, aku akan melindungi Fawncaven! ~
Mynoghra menyatakan perang terhadap pasukan Raja Iblis.
Pemimpin utama << Ira Takuto >>
Hmmm, mau bagaimana lagi...
Untuk saat ini, mari kita bunuh mereka dan kemudian memikirkannya. ~
==========================================
Catatan penerjemah:
Shitennou = Shitennou, Four Heavenly King
EmoticonEmoticon