Azuth mencibir sedikit, namun senyum pria itu tidak pernah goyah.
"Maka, maaf atas keterusterangan saya - mari kita bahas topiknya, Azuth Aindra-sama dan anggota Blue Rose yang hadir,"
Lakyus menyipitkan matanya.
Pamannya telah meninggalkan gelarnya sebagai seorang bangsawan, tetapi karena dia masih mempertahankan gelar sebagai knight kehormatan, etiket yang tepat harusnya dirinya disebut dengan nama lengkapnya. Namun, Azuth merupakan tipe yang tidak suka dipanggil dengan nama lengkapnya.
Mereka yang bertemu dengannya untuk pertama kali dan ingin membangun hubungan baik akan jatuh ke dalam perangkap ini.
Namun pria ini, berhasil menghindarinya. Ini berarti pria ini telah melakukan penyelidikan menyeluruh, tidak, mungkin lebih akurat untuk dikatakan orang-orang di belakang pria ini yang telah melakukan penyelidikan.
“Lakyus Alvein Dale Aindra-sama. Evileye-sama. Tia-sama. Tina-sama. Gagaran-sama. Kami di sini bermaksud membujuk kalian untuk bergabung dengan pihak kami. Meskipun berjuang sampai nafas terakhirmu di sini merupakan pilihan yang terhormat, kami memohon semua orang di sini untuk mempertimbangkan masa depan.”
"Ugh. Orang yang tidak sopan. Jadi, kerajaan mana yang mengirimmu?”
“Tidak masalah dari kerajaan mana kami berasal. Ini semua hanyalah—“
Tiba-tiba, sebuah tangan muncul dari belakang wanita itu dan menutup mulutnya.
"Tidak mungkin!"
Tia dan Tina menarik senjata mereka karena terkejut.
Di belakang wanita itu berdiri seorang pria mengenakan pakaian aneh. Seluruh tubuhnya, termasuk wajah dan tangannya, tertutup. Plate logam melapisi pakaiannya agar pertahanannya lebih baik.
"Tidak bagus, dia assassin di luar liga kita."
"Tidak bagus, dia jauh lebih kuat dari kita."
Keduanya merupakan assassin terkuat - paling ganas - yang diketahui Lakyus, tetapi pria ini lebih kuat dari mereka berdua.
"Tolong jangan khawatir dan tolong sarungkan senjata kalian. Jika tujuan kami adalah kematian kalian, kami tidak akan memperkenalkan diri dengan metode sepele seperti itu."
Pria itu benar. Untuk memasuki ruangan ini dengan cara yang tidak bisa dideteksi oleh para petualang berperingkat Adamantite itu termasuk penggunaan kemampuan yang mampu sepenuhnya menyembunyikan diri sendiri. Mengungkap diri dengan cara bodoh seperti itu menyiratkan dirinya tidak ada di sana untuk membunuh mereka.
Atau mungkin ini juga bagian dari strategi mereka. Mereka mengingatkan para petualang Kingdom jika tidak bergabung dengan pihak mereka, assassin yang luar biasa kapanpun dapat menghabisi para petualang Kingdom di ruangan ini.
"Juga, untuk masalah ucapan teman saya yang sedikit tidak pantas, saya benar-benar meminta ma—"
“—Oy oy. Apa gunanya kalian menyembunyikan kenyataan itu? Kalian berasal dari Theocracy kan?”
"Apakah mereka benar-benar dari Theocracy...? Aku tidak percaya orang-orang seperti ini ada di sana.”
Kata Evileye yang terkejut. Lakyus sama terkejutnya.
Mereka telah bertarung melawan unit yang membakar desa demihuman di masa lalu dan mereka kuat. Terutama kapten unit itu, yang lebih kuat dari Lakyus pada waktu itu. Namun, tidak ada seorang pun dari unit itu yang sekuat orang-orang di depan mereka.
"Kau tidak tahu? Kupikir kalian setidaknya telah mendengar desas-desus tentang mereka... mereka merupakan kebanggaan Theocracy, unit pahlawan mereka, Black Scripture. Kemungkinan mereka semua telah mencapai ranah para pahlawan.”
Azuth melihat ke arah barbarian.
Pria itu memasang senyum yang seharusnya dimiliki binatang buas sebelum dia memakan mangsanya.
"Hahahaha ... Sepertinya kau tahu sedikit tentang kami. Tapi, tidakkah kau juga memilikinya? Seseorang sepertiku, atau bahkan lebih kuat dariku?" Dia menunjuk ke arah Evileye, “Evileye dari Blue Rose. Kau seseorang yang sulit dihadapi.”
Namun sikapnya tidaklah seperti mengakui kekalahan, melainkan, ekspresinya mengatakan kepada mereka dirinya memandang Evileye setara dengannya.
"... Hmph. Ada orang yang lebih kuat dariku ... Hmm ... selain iblis, dari semua manusia dan demihuman, hanya Momon-sama yang lebih kuat."
"Hanya Momon? Hmmm…"
Si barbarian bergumam pada dirinya sendiri sementara senyum tipis terbentuk di wajahnya, dan tidak mengatakan apa-apa lagi.
"Sekali lagi kutanya. Orang-orang dari unit rahasia Theocracy. Kenapa kalian tidak bertarung bersama kami melawan Sorcerer King?”
"Mungkin wanita itu juga... tidak, itu ..." Evileye terus bergumam pada dirinya sendiri, tetapi Azuth mengabaikannya dan bertanya pada pria itu, yang menjawab dengan senyumnya yang tak tergoyahkan.
“Menerima undangan dari kalian para orang-orang terhormat merupakan suatu kehormatan bagi kami semua. Namun, kami berada di sini dalam misi kilat untuk meyakinkan kalian para orang-orang terhormat untuk bergabung dengan kami. Itulah sebabnya kami hanya dapat memilih untuk secara seremonial menolak saran anda. Lagipula, tentara yang berpartisipasi dalam pertempuran karena keinginan egois mereka sendiri hanya akan membahayakan organisasi mereka.”
“Mencoba menggunakan perintahmu sebagai kambing hitam, begitu ya. Tetap saja, aku tertarik untuk mendengar pendapat pribadi kalian.”
"Sungguh membosankan - Bukankah banyak hal yang lebih sederhana jika kita hanya mengikuti perintah atasan kita?"
Kata wanita yang kesal itu. Senyum pria itu memudar ketika digantikan dengan ekspresi bermasalah.
"Aku bertaruh kau merupakan tipe orang yang menganggap proses berpikirmu sendiri itu menyebalkan."
“Itu benar. Selama aku menjalankan perintahku, tanggung jawab untuk itu akan selalu menjadi tanggung jawab atasanku. Terlalu menjengkelkan untuk memikul tanggung jawab sendiri, jadi aku tidak peduli dengan itu. Aku cukup pandai dalam mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain, aku bahkan menerima pujian untuk itu~”
"Mereka tidak memujimu."
Si barbarian berbisik seperti gumaman.
"Hehe. Lalu, Aindra-sama ... maaf. Azuth-sama, kami mengerti apa yang anda maksud. Jadi, bagaimana dengan anggota Blue Rose?”
"Sebelum itu, bisakah kami mengajukan pertanyaan? Bagaimana kami bisa melarikan diri dari sini?"
"Saya akan memberitahu kalian caranya setelah kalian bergabung dengan kami. Ngomong-ngomong, kami telah memperluas tawaran ini ke banyak kelompok petualang lainnya dan mereka semua telah menerimanya. Kelompok-kelompok itu telah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman agar tidak terlibat.”
"... Oy. Apakah kalian menggunakan kekerasan atau ancaman untuk memaksa mereka bergabung padamu?"
Seperti yang dikatakan Gagaran, jika seseorang sekuat mereka mengancam orang lain, akan sulit bagi mereka untuk menolak.
“Dari lubuk hati kami yang terdalam, kami sangat menginginkan berkawan dengan kalian semua. Ini merupakan kerja sama untuk masa depan kita - untuk masa depan umat manusia.”
Pria itu sepertinya tidak berbohong sama sekali, kepribadiannya mungkin merupakan alasan mengapa dirinya terpilih menjadi negosiator.
"...Aku menolak."
Lakyus bahkan tidak punya waktu untuk meminta pendapat orang lain sebelum Gagaran menjawab.
"Tidak perlu untuk 'aku' ... kami semua akan mengikuti keputusan pemimpin."
Teman-temannya mulai mengangguk setuju setelah mendengar apa yang dikatakan Gagaran.
"Benarkah…? Sepertinya tidak ada yang bisa saya katakan akan mempengaruhi pendapat kalian. Sepertinya saya kehabisan pilihan.”
Pria itu menerima penolakan mereka dengan santai. Lakyus menurunkan postur tubuhnya kalau-kalau dia terpaksa bertarung.
Setelah melihat apa yang telah dilakukan Lakyus, pria itu tersenyum masam.
"Tolong, tidak perlu khawatir, Lakyus-sama. Kami tidak berencana menggunakan kekerasan. Kami berharap semua orang di sini bisa membalas dendam kepada mereka yang telah dibunuh Sorcerer King. Kami telah meninggalkan bayaran untuk permintaan ini di meja resepsionis, mohon diterima sebelum anda kembali. Maka - kami akan berada di jalan kami."
Setelah pria itu memberi perintah, orang-orang Theocracy mulai berjalan menuju pintu keluar. Sepertinya semuanya telah selesai dengan damai. Tepat ketika Lakyus menghela nafas lega, Azuth memanggil pria itu,
"Oy, ngomong-ngomong ... Tuan yang bernama Rufus atau Roof-Ass, apakah dia masih baik-baik saja?"
"Ru ...? Saya sangat menyesal. Kerajaan kami mencakup wilayah yang luas maka dari itu saya tidak mengetahui siapa yang anda maksud... Jika anda bisa sedikit lebih spesifik—"
“—Ah, benarkah begitu. Kukira itu wajar bagi orang-orang di peringkatmu untuk tidak mengenal namanya. Jadi, bagaimana kalian biasanya mengatasi undead itu? Milord atau sesuatu?"
Setiap anggota Black Scripture terpana dan kemudian dipenuhi dengan kebencian. Seluruh ruangan tiba-tiba dipenuhi dengan aura haus darah yang membuat mereka merasa seolah-olah pertempuran akan pecah kapan saja. Pria itu merupakan yang pertama bergerak.
Dia mengulurkan kedua tangannya untuk menghentikan orang-orang di belakangnya.
“Quie-chan. Kenapa? Apakah kita tidak membunuh mereka?"
Pria itu menatap Azuth dengan mata dingin dan tidak bergerak dan dengan tenang menjawab wanita itu,
"Dia menggertak. Jangan bertindak atas kemauanmu sendiri. Ini perintah." Nafsu haus darah yang terpancar dari mereka menghilang secepat kemunculannya. Tatapan bermata dingin pria itu tetap pada Azuth, "... meskipun saya sangat ingin tahu sejauh mana pengetahuan anda tentang masalah ini... Saya akan melaporkan ini kepada atasan saya. Semuanya, ini saatnya bagi kita untuk pergi.”
Para anggota Black Scripture tidak menurunkan kewaspadaan ketika mereka berjalan keluar ruangan tetapi mempertahankan sikap jika kelompok Lakyus akan mengambil tindakan apa pun, mereka akan membalas dengan cara yang sama.
Setelah beberapa saat, sesudah Lakyus yakin Black Scripture telah pergi, dia mulai mengomel pada Azuth.
"Paman ... kau yang terlemah dari kita semua. Tolong berhenti memprovokasi orang lain."
"Hah ...? Memang, itu cukup berbahaya. Aku tidak berharap mereka memusuhi kita sampai sejauh itu. Jika bukan karena lelaki dengan senyum palsu itu, aku pasti sudah mati. Mereka mungkin sedang memikirkan sesuatu, 'daripada mengotori tangan kita sendiri, itu akan lebih bermanfaat jika kita membiarkan Sorcerer King mendapatkan isinya terlebih dahulu sebelum sebelum mengambil bagian kita' atau sesuatu seperti itu. Meski aku ragu kita layak mendapat pertimbangan semacam itu.”
Lakyus dengan sengaja mengarahkan keluhannya ke arah Azuth, yang tertawa keras.
Benarkah itu masalahnya?
Pamannya mengungkapkan kepada Black Scripture dirinya memiliki semacam informasi penting tentang Theocracy, tidak akan aneh bagi mereka untuk membunuhnya supaya mencegah informasi itu masuk ke tangan Sorcerer King. Kemungkinan hasil lainnya adalah mereka menculiknya untuk menginterogasinya atau menggunakan sihir yang bisa mengeluarkan informasi itu dari dirinya.
Akar permasalahannya adalah mengapa pamannya membiarkan Theocracy mengetahui dirinya memiliki informasi semacam itu. Jika dia tidak melakukannya, percakapan itu akan berakhir dengan tidak ada lagi yang terjadi.
Kenapa dia sengaja meresikokan dirinya sendiri?
Azuth bukanlah seseorang yang tidak bisa melihat suatu rencana yang lebih besar. Karena memang itu masalahnya, pasti ada sesuatu di balik layar yang tidak diketahui Lakyus.
Dia tidak akan mendapat jawaban dari memikirkannya sendiri. Lakyus menghentikan kereta pikiran yang tidak berguna itu.
"Demi Tuhan... Jadi, apa yang paman rencanakan selanjutnya?"
"Hah? Aku berencana untuk menunggu sampai pasukan Sorcerer King menuju ke sini. Anak laki-laki besar di sana sepertinya berencana mengirim tentara ke wilayah tetangga untuk membuat pasukan. Sejujurnya, aku tidak berpikir mereka memiliki kesempatan untuk menang. Sorcerer King dan bawahannya akan datang ke sini cepat atau lambat... kau tidak cukup kuat untuk bertukar pukulan dengannya, lari saja.”
Dia telah memperjelas niatnya.
"Meski begitu, aku tidak akan meninggalkan kota ini untuk melarikan diri. Paman..."
Jika ada sesuatu yang bisa mengalahkan Sorcerer King, itu bukan serangan tentara, melainkan tikaman seorang assassin. Justru karena itu, Lakyus harus mengepalkan giginya dan hanya menyaksikan gelombang manusia dikirim untuk bertahan melawan serangan Sorcerer King.
"Jika kau ingin mengundangku untuk bertarung bersamamu, aku menolak. Aku punya rencana sendiri."
"Benarkah?"
"Ya. Aku akan melakukan yang terbaik, dan kau harus melakukan yang terbaik. Namun, demi keponakan manisku, aku akan mengulanginya lagi. Yang terbaik bagi kalian semua adalah melarikan diri. Kalian semua bukan apa-apa di hadapan kekuatan Sorcerer King.”
“... hmph, apa artinya itu? Apakah kau mencoba mengatakan peluang kemenanganmu lebih tinggi dari kami?"
Menghadapi pertanyaan Evileye, Azuth tertawa seolah dia tidak punya jawaban untuk itu.
“Memang, bahkan aku tidak bisa menang melawan Sorcerer King. Aku hanyalah manusia biasa. Tapi, bahkan jika Sorcerer King mengepung seluruh ibukota, aku sendiri masih bisa melarikan diri.”
Azuth berdiri.
"Baiklah, aku akan pergi ke ruangan lain untuk menggerakan pinggulku, apa yang akan kalian lakukan?"
(TLer: Ngentot terossssss)
Lakyus menyadari apa yang dimaksud pamannya dan mengerutkan alisnya.
“Kami akan kembali. Lagipula, masih ada sesuatu yang perlu kami persiapkan.”
Lakyus mengucapkan selamat tinggal pada pamannya dan menuruni tangga dengan hati-hati bersama anggota kelompoknya yang lain. Mereka mengambil upah mereka di lantai pertama dan meninggalkan penginapan. Black Scripture tak terdeteksi sedang menunggu melakukan penyergarapan.
----------
Pada jarak yang jauh dari ibukota yang rata-rata membutuhkan waktu tiga hari bagi para pelancong untuk menyeberang, pasukan Sorcerous Kingdom sudah bisa terlihat. Laporan ini mendarat di tangan Zanac. Untuk menerima serangan tentara Sorcerous Kingdom, seluruh pasukan Kingdom telah dikerahkan di bawah komando Zanac.
Di dataran yang berjarak sekitar setengah hari untuk mengerahkan pasukan keluar dari ibukota, pasukan Kingdom telah membentuk formasi pertahanan awal setelah menerima berita Sorcerus Kingdom sedang menyerbu dari barat. Menurut rencana pertempuran mereka, mereka harus menunggu pasukan Sorcerus Kingdom di sana.
Formasi pertahanan awal disusun disepanjang jalan yang akan pasukan Sorcerous Kingdom lalui. Jika pasukan Sorcerous Kingdom melanjutkan lintasan lurus mereka saat ini, ini akan menjadi yang paling efektif. Namun, jika Sorcerous Kingdom mengubah arah lintasan mereka, akan ada kebutuhan untuk membentuk formasi baru. Meskipun mereka khawatir tentang kemungkinan itu, semua laporan menunjukkan Sorcerous Kingdom telah bergerak langsung ke arah mereka. Sepertinya mereka tidak perlu khawatir tentang kemungkinan itu menjadi kenyataan.
Namun tidak ada yang bersukacita karenanya.
Tentara Kingdom yang akan menghadapi pasukan Sorcerous Kingdom kali ini terdiri dari retribusi dari para bangsawan tetangga, milisi ibukota, dan orang-orang berbadan sehat yang direkrut dari para pengungsi. Tidak salah menyebut tentara ini sebagai harapan terakhir Kingdom.
Secara total, ada lebih dari 400.000 orang.
Untuk membentuk pasukan sebesar itu merupakan sesuatu yang layak dipuji, namun kenyataannya mereka merupakan sekumpulan orang yang tidak berguna di medan perang. Tidak banyak yang memiliki peralatan layak, kebanyakan bersenjatakan pemukul.
(TLer: agak mendingan daripada pasukannya Philip)
Bahkan di bawah situasi ini, semangat juang mereka tinggi. Namun, alasan untuk itu murni karena mereka memiliki jiwa binatang yang terpojok. Mereka tahu sejauh mana kekejaman yang ditunjukkan Sorcerous Kingdom dan karenanya mengangkat senjata melalui kekuatan keinginan untuk melindungi apa yang mereka sayangi. Jika keberanian mereka entah bagaimana hancur, pasukan Kingdom pasti akan segera runtuh.
Ukuran pasukan merupakan sebuah senjata dan penyemangat pasukan itu sendiri, barisan panjang tentara saja mengeluarkan tekanan luar biasa tanpa mereka melakukan apa-apa. Jadi, untuk tujuan apa tentara Sorcerous Kingdom bergerak langsung menuju pasukan dengan total 400.000 ini?
Bahkan mereka yang tidak terlalu ahli dalam strategi pertempuran akan mengetahui menghadapi pasukan sebesar itu bukanlah strategi terbaik. Bagi Sorcerous Kingdom, strategi terbaik mereka merupakan 'tidak melakukan apa-apa'. Pasukan mereka seluruhnya terdiri dari undead, yang tidak memerlukan perlengkapan sama sekali. Sebagai perbandingan, kekuatan 400.000 Kingdom itu mirip dengan binatang raksasa namun kelaparan. Selama pasukan Sorcerous Kingdom berhasil mengepung seluruh musuhnya dan memberikan tekanan ke dalam, binatang raksasa ini akan segera mati karena kelaparan.
Namun pasukan Sorcerous Kingdom bergerak dalam lintasan lurus, menghancurkan segala sesuatu di jalan mereka. Dia sangat mengetahui gambaran lebih besar kelicikan Sorcerer King, maka sulit membayangkan mereka telah melakukannya benar-benar tanpa tujuan.
Sorcerous Kingdom sangat percaya diri pada kemenangan yang akan mereka raih.
Untuk sesuatu seperti Sorcerous Kingdom, ini bukanlah perilaku ceroboh. Bagi mereka yang bisa mengalahkan 200.000 pasukan dengan satu mantra, pasukan mereka ini bisa dihancurkan hanya dengan menggunakan dua mantra.
Tentu saja, Zanac, sebagai jenderal, tidak mau mempercayai itu bisa terjadi. Namun, orang-orang, terutama bangsawan, yang mempercayai gagasan itu juga bukan minoritas.
Dia mengerti mengapa mereka menyarankan agar pasukan mereka harus dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil. Meskipun mereka bisa kalah satu per satu, mereka juga menghindari kemungkinan seluruh pasukan mereka dimusnahkan menggunakan satu mantra.
Tetapi mereka tidak bisa melakukan itu.
Karena kekalahan telak yang mereka alami selama pertempuran di dataran Katze serta invasi saat ini oleh Sorcerous Kingdom, tidak banyak bangsawan yang memiliki keterampilan untuk memimpin sejumlah besar tentara dan kavaleri yang tersisa. Memecah pasukan mereka tidak akan menciptakan pasukan yang lebih kecil, pasukan 400.000 tentara ini tiba-tiba akan berubah menjadi 400.000 rakyat jelata.
Justru karena mereka memiliki banyak orang ini berkumpul - maka banyak kawan seperjuangan - di satu sisi seseorang memiliki keberanian untuk menghadapi Sorcerous Kingdom.
Saat ini mereka telah menjaga formasi ini selama dua hari.
Banyak waktu telah dikorbankan untuk menyiapkan orang sebanyak ini.
Setelah kedua belah pihak telah menyusun formasi mereka, pasukan Sorcerous Kingdom telah mengambil sikap sombong yang mengatakan dengan keras dan jelas, "kami memberi kalian cukup waktu untuk mempersiapkan diri".
Pasukan mereka berjumlah sekitar 10.000, terdiri dari 3-4 jenis undead. Ini merupakan angka yang sangat kecil di hadapan 400.000 orang. Namun, dalam hal kekuatan individu, pasukan Sorcerous Kingdom tidak diragukan lagi memiliki keuntungan luar biasa dibanding mereka.
"Yang Mulia."
"Aku tahu."
Zanac memberi balasan segera kepada menteri urusan militer.
Gerakan menteri kaku, hampir lucu kadang-kadang, karena tidak terbiasa dengan armor yang dikenakannya. Tetapi, Zanac pun tak pantas mengatakannya.
Dia mengenakan apa yang dulunya armor yang dikenakan Gazef, salah satu harta Kingdom. Zanac tahu itu sama sekali tidak cocok untuknya, dia jauh dari kelas Gazef.
Tapi, Zanac berterima kasih atas armor sihir ini.
Beberapa hari terakhir ini, Zanac melangsingkan dirinya karena kebiasaan makannya yang membuat stres. Jika bukan karena sifat enchant dari armor, dia harus meminta blacksmith untuk menambah satu inci daerah pinggang armornya.
"Bawa kudaku!"
Sebuah kuda dibawa ke tenda besar Zanac oleh seorang knight yang mengikuti perintahnya.
Zanac butuh sedikit usaha untuk menaiki kuda kesayangannya, yang tidak terlihat cocok untuk Zanac. Dia tidak membawa pengawal bersamanya saat dia berkuda dari tenda dan menuju pasukan Sorcerous Kingdom.
Bahkan jika dia membawa pengawal, jika Sorcerer King ingin membunuhnya, pengawal akan sama sekali tidak berguna. Mereka sama sekali tidak bisa berfungsi sebagai perisainya.
Itulah mengapa mengendarai solo secara efektif menunjukkan keberanaiannya untuk orang-orang yang melihat. Jika dia terbunuh saat mengendarai solo, itu akan merusak citra publik Sorcerer King.
{Pahlawan Re-Estize ... sebutan yang sangat bagus}
Zanac mencapai titik tengah antara kedua pasukan tanpa hambatan sama sekali. Dia mengaktifkan magic item untuk memperkuat suaranya.
“Aku adalah pangeran Re-Estize Kingdom, Zanac Valleon Igana Ryle Vaiself! Aku ingin berbicara dengan Yang Mulia Sorcerer King!!”
Zanac tidak berencana untuk berperang melawan Sorcerer King. Banyak hal telah sampai pada titik di mana itu sama sekali tidak berarti.
Dia hanya ingin mencari tahu proses pemikiran seperti apa yang akan menuntun Sorcerer King untuk melakukan apa yang telah dia lakukan.
----
Ainz mengamati formasi garda depan pasukannya dari tenda terpal tiga sisi. Karena kenyataannya pasukan Sorcerous Kingdom terdiri dari undead yang tidak membutuhkan makanan, garda depan yang mereka bentuk jauh lebih kecil daripada yang dimiliki pasukan konvensional.
Dari perspektif obyektif, tidak perlu membangun garda depan sama sekali dan beberapa orang bahkan menyarankan ini kepadanya. Namun, Ainz percaya menyusun garda depan juga merupakan pengalaman berharga untuk didapatkan.
Sebenarnya, dari beberapa formasi garda depan yang telah mereka bentuk, yang ada di depannya saat ini jauh lebih kuat daripada yang mereka miliki di awal.
Pada awalnya, formasi-formasi garda depan ini dibentuk dengan bantuan sihir Mare, tetapi karena alasan tertentu, Mare telah terdegradasi untuk hanya menonton para tentara membentuk formasi di sisi Ainz.
Aura juga memperhatikan para tentara di sampingnya, tetapi kelihatannya dia hanya mengamati pelayannya sendiri.
Tidak masalah apakah itu garda depan atau tendanya, sihir selalu dapat menghasilkan hasil dengan kualitas yang lebih tinggi. Namun, karena alasan yang sama seperti di atas, Ainz telah memesan tenda ini yang saat ini digunakan sebagai markas bergerak mereka untuk diangkut ke lokasi ini melalui sarana fisik.
{Mungkin ide yang bagus untuk menyerahkan semua tugas teknik sipil di masa mendatang pada Mare.}
Di antara populasi Sorcerous Kingdom, ada banyak ras demihuman dan heteromorph yang mahir menggali terowongan. Itu akan menjadi ide yang bagus untuk membuat mereka bekerja dibawah Mare. Bisa dikatakan, Albedo atau orang lain mungkin juga punya ide ini dan sudah mulai bertindak. Jika seseorang telah melakukannya, maka dokumentasi yang relevan untuk ini seharusnya sudah dibaca oleh Ainz. Ada kebutuhan baginya untuk menanyakan Albedo tentang hal ini secara tidak langsung nanti.
Apakah dia tak mau mengatakannya? Albedo, yang seharusnya bekerja keras untuk membangun formasi, telah kembali dengan Cocytus.
"Ainz-sama. Sepertinya manusia telah mengirim utusan. Bagaimana kita akan menanggapinya?"
“Bukan utusan untuk menyatakan dimulainya pertempuran? Siapkan pertemuan... Siapkan minuman untuk menghormatinya juga."
Ketika Albedo mulai menyiapkan meja, kursi, dan semacamnya, seorang pria yang mengenakan full-plate armor dengan menunggang kuda memasuki garis pandang Ainz.
Ainz mengenali armor yang dikenakan oleh pria itu.
{Itu... SKupikir itu armor Gazef Stronoff. Apakah pria ini Vice-Warrior Captain? Dia sangat berbeda dari deskripsi yang aku dengar.}
Utusan itu berhenti di antara kedua pasukan dan mulai meneriakkan kata pengantar.
“Aku adalah pangeran Re-Estize Kingdom, Zanac Valleon Igana Ryle Vaiself! Aku ingin berbicara dengan Yang Mulia Sorcerer King!!”
Dia bisa mendengarnya dengan jelas bahkan dari jarak ini. Dia pasti menggunakan suatu jenis magic item.
"Apa yang harus kita lakukan, Ainz-sama? Jika dia tidak di sini untuk menyatakan dimulainya pertempuran maka itu akan membuang-buang waktu untuk berbicara dengannya. Haruskah kita memulai pertempuran seperti ini?”
"Tidak,. Albedo. Kita. Tidak. Bisa. Melakukan. Itu. Lawan. Berkeinginan. Untuk. Melakukan. Pertempuran. Akal. Dengan. Ainz. Sama,. Jika. Kita. Menolaknya. Itu. Akan. Mencerminkan. Kesan. Negatif. Pada. Orang. Orang. Tentang. Kemurahan. Hati. Ainz. Sama."
"Seberapa besarnya nilai rumor itu?" Albedo mencibir, "Mereka semua sekumpulan orang yang akan mati, memangnya darimana rumor itu bisa terdengar?"
Ainz tidak terlalu tertarik pada pertempuran akal atau apa pun itu, pasti keluarga kerajaan ini tidak akan kalah darinya dalam hal lain selain kecakapan tempur. Tetap saja-
"Albedo. Sudahkah kau lupa? Tentang kemungkinan rumor itu bisa disebarkan melalui sihir?”
"... Saya benar-benar minta maaf."
"Hmm ... kalau begitu aku akan pergi. Keluarga kerajaan dari musuh kita datang sendiri. Jika aku tidak melakukan hal yang sama, itu tidak akan mencerminkan kebaikan kita."
"Apakah anda yakin itu akan baik-baik saja? Ainz-sama."
"Aku tidak punya ide. Aura, jika aku dicuci otak atau pikiranku dikendalikan, kau harus menggunakan World Class Item untuk melindungiku.”
orld Class Item Ainz yang biasanya ada di penyimpanan Nazarick, jadi jika Aura menggunakan [ Depiction of Nature and Society ] padanya, dia akan terperangkap di dalamnya. Dengan cara ini, bahkan jika dia dicuci otak, mereka tidak bisa menculiknya menggunakan teleportasi atau metode serupa lainnya.
"Saya mengerti!"
"Umu," Ainz menjawab Aura dan meninggalkan formasi menunggangi Soul Eater. Perlu dicatat setelah Ainz berlatih menunggang kuda, dia terlihat cukup bagus saat melakukannya. Namun, karena dia tidak terlalu ahli dalam hal itu, untuk mencegah membuat kesalahan di depan dua pasukan, Ainz masih memilih untuk menunggangi Soul Eater agar lebih aman.
Pihak lain sedang menunggu Ainz di sebelah kudanya, maka Ainz pun turun dari Soul Eater setelah tiba di tujuannya. Tidak peduli seberapa buruk ini akan terjadi padanya, Ainz menguatkan dirinya untuk melakukan pada orang lain apa yang telah mereka lakukan padanya.
Lawannya merupakan seorang pria gemuk. Riasan wajah menutupi wajahnya untuk menutupi lingkaran hitam di bawah matanya.
“Senang bertemu denganmu, Yang Mulia Sorcerer King. Namaku Zanac Valleon Igana Ryle Vaiself.”
“Senang bertemu denganmu, aku adalah Sorcerer King Ainz Ooal Gown. Senang bertemu denganmu. Lalu, berbicara sembari berdiri disini tidaklah menyenangkan." Ainz mengucapkan mantra dua kali, menghasilkan dua singgasana hitam yang saling berhadapan. Karena itu dibuat dengan sihir, kedua singgasana itu secara alami identik.
“Meskipun itu keras dan terbuat dari logam, kita harus tetap duduk dulu. Bagaimana perasaanmu tentang itu?"
"Aku akan senang, Yang Mulia."
Saat mereka berdua duduk di atas takhta, Ainz melemparkan mantra lain untuk membuat meja hitam reflektif di antara mereka.
Sementara Ainz mulai memberikan sihir pada saat mereka bertemu, Zanac terlihat tidak waspada sama sekali. Sepertinya dia tidak memiliki niat untuk membunuh Ainz.
Setelah itu, Ainz mengeluarkan dua cangkir dan sebuah wadah berisi es dari inventrorynya.
"Bagaimana dengan segelas air? Alkohol sepertinya kurang pantas mengingat situasi kita saat ini, jadi bagaimana dengan jus jeruk...?”
"Terima kasih banyak, Yang Mulia. Air mineral saja sudah cukup."
"Sekarang, kita sudah siap untuk bicara. Lalu apa yang harus kita diskusikan? Mungkin mengenai justifikasi invasi kami?"
"Itu tidak perlu, Yang Mulia. Aku lebih tertarik pada alasan mengapa anda bersikeras melakukan tindakan keji seperti itu? Mengapa anda menolak tawaran kami untuk menyerah?"
Itu merupakan pertanyaan alami baginya untuk tanyakan. Meskipun bagi Ainz, alasannya jelas dan bisa dibenarkan, bagi mereka itu seperti pembantaian yang tidak masuk akal.
"Umu," Ainz mengangguk. Mengingat bagaimana keadaannya, tidak ada gunanya menyembunyikan tujuan tersembunyinya lagi. Dia mulai mengekspos rencana Sorcerous Kingdom pada Zanac.
“Karena kami berada di posisi tidak mendapatkan apa-apa dari itu. Aku bermaksud mengorbankan orang-orangmu sebagai contoh bagi dunia tentang apa yang akan terjadi pada mereka jika mereka menentang Sorcerous Kingdom. Untuk itu, kalian semua akan dimusnahkan dan Kingdom akan menjadi gunung abu. Gunung itu akan terus berfungsi sebagai peringatan setelah berabad-abad, setelah ribuan tahun, tentang betapa bodohnya tindakan untuk melawan Sorcerous Kingdom.”
(TLer: Tolong koreksi kalimat pertama, 'stood' disitu sepencarian saya artinya posisi)
"... Anda sepertinya tidak bercanda."
"Tentu saja tidak, aku hanya menyatakan apa yang akan terjadi."
"Mengapa?"
"Apa maksudmu?"
Ainz tidak bisa membaca yang tersirat dari Zanac dan dengan demikian menjawab dengan sebuah pertanyaan.
“Yang Mulia Sorcerer King memiliki kekuatan yang sangat besar. Bahkan jika anda tidak melakukan apa yang anda katakan, orang-orang di dunia akan tetap mengetahui kekuatan anda yang luar biasa.” Zanac membasahi bibirnya, menelan seteguk air liur, dan bertanya, "Mengapa anda menganggapnya seremeh ini?"
"Remeh ya?"
Zanac menegang karena kemungkinan dia membuat Ainz marah, tetapi Ainz tidak marah sama sekali.
"Apa tujuanmu?"
Ainz menggerutu pada dirinya sendiri, "apa {tujuan} mu?"
Di masa lalu, bagi Ainz— tidak, bagi Satoru, untuk bertemu dengan teman-teman yang dimilikinya dalam game Yggdrasil merupakan contoh dari seluruh kehidupannya. Itu merupakan kenangan yang luar biasa sehingga yang dia inginkan hanyalah bertemu kembali dengan teman-temannya lagi.
Ketika tombol shutdown game hendak ditekan, ketika semua ini dimaksudkan untuk sia-sia, dia malah dipindahkan ke dunia ini.
Penutupan server ternyata sama sekali bukan menjadi akhir,
Tetapi sebaliknya, itu merupakan awal yang baru.
NPC yang dibuat oleh teman-temannya mulai menunjukkan kehendak bebasnya. Dari setiap gerakan mereka, dia bisa merasakan sisa-sisa mantan sahabatnya. Tidak, jujur saja, kejutan yang dia alami pada awalnya sangat membingungkannya sehingga dia terus-menerus mengkhawatirkan pengkhianatan mereka. Menengok ke belakang, itu merupakan kebodohannya. Saat ini, dia tidak pernah mempertanyakan kesetiaan mereka lagi.
Namun, sepertinya Ainz bukan satu-satunya yang dikirim ke dunia ini. Dia bisa melihat jejak kaki yang ditinggalkan oleh player lain.
Mungkin wajar untuknya menduga teman-temannya, orang-orang yang berbagi masa-masa indah dengannya, bisa datang ke dunia ini juga. Wajar untuknya mengharapkan itu. Tentu saja, Ainz tahu dirinya dikirim ke dunia ini di saat-saat terakhir game di operasikan, kemunculuan teman-temannya di dunia ini tidaklah mungkin.
Sebenarnya, melalui penggunaan beberapa mantra dan sumber informasi, dia samar-samar bisa merasakan kurangnya kehadiran mereka. Namun, karena dia tidak memiliki bukti konkret dari kepercayaan itu, kemungkinan hal itu terjadi masih ada.
Seseorang mungkin menyebutnya idiot karena berpegang pada harapan sia-sia seperti itu, seseorang juga bisa menyebutnya pecundang.
Tetapi bagi Ainz di masa lalu, hanya itulah yang ada dalam hidupnya.
Dan saat ini mimpi itu secara bertahap memudar.
Tentu teman-temannya penting baginya, tetapi saat ini, NPC juga penting baginya.
Mereka pada dasarnya merupakan anak-anak yang ditinggalkan oleh teman-temannya.
Ainz, sebagai satu-satunya yang tersisa, memiliki tugas untuk melindungi mereka dengan segala cara.
Karena itu, Ainz rela mengorbankan segalanya untuk memastikan tidak ada kerugian yang pernah terjadi pada NPC. Untuk memastikan Nazarick tidak akan pernah kalah oleh pasukan luar, dia harus memprioritaskan pemberdayaan setiap aspek organisasi.
Dahulu Shalltear di cuci otak oleh beberapa entitas yang tidak dikenal. Meskipun Ainz telah berhasil mendapatkan kembali kendali atas dirinya, jika keadaan menjadi lebih buruk pada saat itu, informasi penting mengenai Nazarick bisa diketahui oleh orang luar; akibatnya, itu bisa menyebabkan kehancuran guild.
Dia tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi lagi.
“Kau menanyakan, apa tujuanku? Saya mencari sesuatu yang sulit namun juga mudah didapat. Yang aku inginkan ... adalah satu hal. Yaitu, kebahagiaan.”
"Kebahagiaan?"
Zanac berulang kali berkedip karena terkejut.
Ainz tertawa kecil sebagai tanggapan. Dia tidak menemukan apa yang dia katakan sangat keterlaluan.
"Tidak masalah apakah kau manusia atau bukan, mengejar kebahagiaan merupakan tujuan akhir kan?"
Ainz melepas aktingnya dan mulai berkomunikasi dengan Zanac seolah-olah dia adalah teman dekatnya.
"Dan anda akan melangkahi kebahagiaan orang lain untuk mencapai kebahagian anda sendiri?"
"Bukankah itu jelas? Jika kebahagiaan orang-orang yang aku sayangi dapat dijamin, orang-orang lain sama sekali tidak penting bagiku. Jika kau bisa mengamankan kebahagiaan rakyatmu dengan menimbulkan penderitaan pada rakyat dari kerajaan lain, apa yang akan kau lakukan? Apakah kau akan berkata, lupakanlah kebagian itu?”
"Itu ekstrem!" Zanac menjadi tenang ketika kalimat itu berakhir, dia menundukkan kepalanya dan berkata, “Sepertinya aku telah lancang. Aku minta maaf, Yang Mulia."
Ainz kembali menjadi kepribadian penguasanya.
"Tidak apa-apa, tidak perlu mengkhawatirkannya."
"Apakah bahkan dengan kecerdasan dan kekuatan Yang Mulia Sorcerer King, tidak ada metode lain yang mungkin untuk menjamin kebahagiaan?"
"... Mungkin, tapi, aku hanya bisa mengatakan 'mungkin'. Jika kau memiliki metode yang bisa menjamin mendapatkan kebahagiaan, apa pilihan yang lebih baik? Untuk mencari suatu yang tidak ada metode sekunder atau bertahan dengan apa yang telah dicoba-dan-benar? Seperti pepatah mengatakan, 'Dewi Keberuntungan itu bagian belakang kepalanya botak', kan?"
(TLer: Pepatah Romawi, lihat Disticha Catonis II, 26. Di Inggrisnya setara dengan idiom "Take Time By the Forelock". Indonya " Untuk menerima sebuah kesempatan tanpa ragu-ragu")
Zanac benar-benar tidak mempercayainya.
“Dewi yang aneh. Maaf, aku tidak bermaksud meremehkan Dewi yang anda percayai. Tolong maafkan aku.”
"Haha, aku tidak keberatan sama sekali. Itu bukan sesuatu yang aku yakini, hanya pepatah yang aku ingat. Baiklah kalau begitu, sejauh itulah semuanya. Demi kebahagiaan rakyatku, aku harus mengorbankan rakyatmu. Ini merupakan dasar untuk perang ini, apakah kau memahaminya?”
"Kurasa begitu. Aku mengerti dengan keinginan Yang Mulia. Mengejar kemajuan kerajaan sendiri dan jaminan kebahagiaan rakyatnya sendiri, bisa dikatakan sebagai satu-satunya tanggung jawab penguasa. Jika pemusnahan rakyat kami menjamin kebahagiaan rakyat Sorcerous Kingdom, aku mengerti mengapa anda tidak menerima penyerahan kami. Aku kira itu tidak bisa dielak lagi."
"Benarkan? Kau mengerti. Lalu, sekarang giliranku untuk bertanya, tapi aku tidak benar-benar memiliki pertanyaan..."
Ainz melihat sekeliling sembari merenung, “Ah, benar. Armor yang kau kenakan mengingatkanku akan hal itu, jadi aku akan menanyakan tentang pedang itu. Pedang yang dipegang Gazef Stronoff, siapa yang saat ini memilikinya?”
"Saat ini di bawah perlindungan seorang pria bernama Brain Unglaus."
“Brain Unglaus? Ahh, pria itu."
Ketika dia berduel dengan Gazef, ada seseorang dengan nama itu di antara dua orang yang menyaksikan duel mereka. Namun, mengingat sudah berapa lama itu terjadi, dia hampir tidak bisa mengingat penampilannya.
Meskipun dia berencana untuk mengubah ibukota menjadi abu, dia masih berencana untuk memulihkan beberapa item, salah satunya pedang Gazef.
"Pria itu, apakah dia juga datang ke sini?"
"Tidak, dia belum kesini, Yang Mulia. Dia harus tetap berada di ibukota."
"Begitukah? Maka kau tidak akan keberatan dengan sihir macam apa yang aku gunakan untuk menghancurkan kalian semua kan?”
Yang bertanggung jawab atas pengepungan ibukota merupakan Cocytus sehingga dia harus memerintahkannya untuk menjaga pedang nanti.
"Sementara aku tidak punya niat untuk kalah dalam pertempuran ini, aku akan berterima kasih selamanya jika Yang Mulia menggunakan sihir yang akan menimbulkan paling sedikit penderitaan pada rakyatku."
"... Hmm. Kau ternyata memiliki sebuah maksud. Aku mengerti. Lagipula, percakapan yang menyenangkan seperti ini sulit didapat. Untukmu khususnya, aku akan mencoba yang terbaik untuk membunuhmu selembut mungkin.”
"Terima kasih banyak."
Zanac tersenyum cerah padanya membuat Ainz tidak bisa menahan rasa kagum padanya.
Keberanian pria ini cukup besar. Jika Ainz ada di posisinya, akankah dia bisa melakukan hal yang sama?
{—Kurasa tidak. Seperti yang diharapkan dari seseorang dengan darah kerajaan. Ini sangat mendidik.}
Zanac mengambil cangkir kaca di depannya dan menenggak air dalam sekali teguk, seolah-olah dia sama sekali tidak mengkhawatirkan diracuni.
"Lezat, Yang Mulia. Katakan, aku harap anda bisa menjawab satu pertanyaan terakhirku - apakah Yang Mulia yang membunuh saudaraku, atau apakah itu salah satu dari bawahan Yang Mulia?"
"Saudaramu?"
Ainz memiringkan kepalanya dan setelah beberapa saat, teringat pangeran Kingdom yang telah mereka buang. Dia tidak bisa mengingat namanya, tetapi ingat jika itu sangat panjang.
"Itu mungkin salah satu bawahanku."
"Apakah itu benar ... jadi dia sudah mati ... Aku merasa seperti beban besar telah diangkat dari pundakku ... Yang Mulia, terima kasih telah memberitahuku. Aku kira sudah saatnya bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal.”
Setelah mengatakan itu, Zanac mulai berjalan menuju kudanya.
Ainz berjalan menuju Soul Eater setelah dia merapikan segalanya, dan menemukan Zanac masih menunggu dengan kudanya.
Ainz bertanya dalam benaknya mengapa dia belum naik ke kudanya ketika dia menaiki Soul Eater. Baru setelah dia melakukannya, Zanac menaiki kudanya.
Antara pangeran dan raja, mudah untuk mengatakan siapa yang memiliki status lebih tinggi, jadi dia mungkin melakukannya untuk menghindari memandang rendah Ainz dari kudanya yang tinggi. Bagi Ainz, seseorang yang belum mempelajari etiket berkuda, ini merupakan aturan yang tepat yang harus diusahakan untuk diikuti oleh bangsawan. Posisi Zanac di benaknya sedikit meningkat.
{Sepertinya mempelajari etiket kelas atas sudah menjadi kewajiban... apa yang kurang di titik ini? Apakah jumlah hal yang harus aku pelajari akan berkurang...?}
----
"Yang mulia!"
Semua bangsawan keluar untuk menyambut Zanac kembali, hampir setiap bangsawan yang menjawab panggilannya ada di sana.
Tidak ada yang menghentikan langkahnya dari depan, namun saat ini rasanya dia tidak bisa kembali jika dia mencoba. Itu berarti semua orang mengantisipasi kabar baik, yang terbaik adalah jika Sorcerer King setuju untuk melakukan—
Zanac menjawab pertanyaan mereka dengan balasan singkat.
“Aku tidak bisa melakukannya. Yang Mulia Sorcerer King berencana untuk membunuh kita semua, itu tidak bisa dinegosiasikan dengannya.”
Sesuatu yang mengejutkannya adalah kenyataan masih ada bangsawan yang menjadi pucat mendengar berita ini. Apakah mereka masih berharap semuanya akan baik-baik saja bahkan dengan situasi saat ini?
Zanac turun dari kudanya dan meninggalkan para bangsawan itu di belakang, yang semuanya menggigit bibir bawah mereka dan tenggelam dalam kontemplasi, untuk berjalan menuju tendanya sendiri.
Setelah dia memasuki tenda, menteri urusan militer menyambutnya, senyum sarkastik muncul di wajahnya.
"Itu tidak terlihat seperti kabar baik."
"Dengan kata lain, seperti yang kita duga, tapi, yah, satu hal memang sedikit mengejutkan."
"Benarkah? Ngomong-ngomong, saya belum pernah bertemu dengan Sorcerer King, monster seperti apa dirinya itu?”
Zanac tersenyum.
"Tak seperti yang kuduge, dia ternyata lebih manusiawi."
----------------------
Mini-FAQ
T: Nyampe mana?
A: 345/568
Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak dibaca, beritahu kami di kolom komentar.
Panen xp, knapa ga suruh pleiades yg kill 400k orang itu biar bisa lvl 100 semua
ReplyDeleteDi new world kyknya ga ad exp. Pas ainz pakai Ia Subh Nigurath aja ga ad dia dpt exp sedikitpun
DeleteDi NW juga ada exp, kalau nggak ada penduduk NW nggak akan bisa naik lvl bahkan sampai lvl 40+. Ainz-sama sebenarnya juga dapat exp pas pakai Ia Shubb Niggurath, cuma karena beliau dah lvl 100 (lvl maksimal di Yggdrasil) jadi dia nggak akan bisa naik lvl lagi, sebenarnya logis juga karena tubuh dia itu sebenarnya avatar game.
DeleteNah, kalau soal NPC itu belum ada keterangan dari Maru-chan-sensei tentang bisa atau tidaknya mereka naik lvl. Karena di Yggdrasil, jumlah level NPC yang bisa dibuat tergantung dari jumlah level dungeon/markas-nya. Misalnya level dungeon EGK itu 1000 berarti mereka bisa build 10 NPC yang level-nya 100. Jadi kalau mau leveling NPC harusnya level up Nazarick dulu, cara level up dungeon itu biasanya nge-kill penyerang atau pakai cash item, Nazarick punya banyak NPC karena dulu anggota Ainz Ooal Gown sering top up buat guild. Tapi sekali lagi, belum ada keterangan dari Maru-chan-sensei.
Ngawur
DeleteMenurut gw npc udah gk bisa lvl up lagi, setiap npc dibuat berdasarkan total base lvl guild itu sendiri. Kek nazarick yg punya total base level 2750 lvl, tapi sebagai gantinya npc dapat meningkat dalam segi pengalaman bertarung contoh nya kek cocyo
Deletetus.
Kek nya tetep ada cuma gabisa ngelewati lvl 100 dan ujtuk npc kek nya emang gabisa naik level
DeleteNah baru juga mau jelasin juga wkwk.
DeleteTapi yg saya masih pertanyakan apakah penduduk new world akan ada yg bisa melampaui lv.100.
Kan mereka bukan avatar game yg punya batasan lv.
Si dragon emperor kayaknya udah di atas lv 100 deh bro
DeleteTumben berasa panjang
ReplyDeleteLanjutkan
ReplyDeletetermasuk brutal ainz.
ReplyDeletekalau gini terus ,, dimasa depan bakal ada orang yang terus2 an nentang kekuasaan dia
Yang menentang sih cuma yang merasa bisa ngalahin aja. Di novel ini seperti di tekankan bahwa seorang dewa telah menampakkan dirinya dan mengklaim dirinya adalah raja yang tidak mentolelir segala bentuk permusuhan.
DeleteMantap
ReplyDeleteUdah baca min,
ReplyDeleteGue komen nih 👍😁
Lanjutkan min! Semangat!!
ReplyDeleteMakaseeehhhlah update ab Nye min...
ReplyDeleteSemangat garap lanjutannye.
emm.. menarik akhirnya masuk juga ke war
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDeletesemangat min!
ReplyDelete👍
ReplyDeleteCeritanya logis banget. Thanks admin
ReplyDeleteMantap min
ReplyDeleteLanjutkan
Bagus banget lumayan panjang juga
ReplyDeleteBanyak Aja Semua Ainz-sama
ReplyDeleteHmmm, berharap update selanjutnya lebih banyak dan lebih cepat
ReplyDeleteWaw panjang kali puas aku baca, lanjut min
ReplyDeleteLanjutkan min!!!
ReplyDeletejarang² ada MC kek ainz sama ini,inilah yg membedakan antara Overlord dan anime/LN lainnya 8-)
ReplyDeleteBiar ngk ampas komentar dulu hahaha
ReplyDeleteLanjutkan min dan trimakasih.
Mantap min lanjutkan,kayaknua slane theocracy lagi menimbun pasukan jika diserang nanti di volume selanjutnya, gk sabar liat item2 yang di tinggalkan player sebelum ainz 6 dewa manusia sama kekuatan keturunannya kayak si captain black scripture
ReplyDeleteKok W Gak Bisa Balas Komentar Yak
ReplyDeletePadahal Seru Kalo Bisa Diskusi
Bisa kok, udah klik "Reply" di bawah komentarnya? Atau mungkin komentarnya gak disetujui admin
DeleteMantap! Dintunggu tl lanjutannya
ReplyDeleteMantap. Saya suka membaca ketika Ains-sama berdiskusi.
ReplyDeleteLanjutkan min
Seru min
ReplyDeleteWew masih ada 200an halaman lagi, udah kaya 1 volume light novel lain tuh
ReplyDeletengakak baca komen TLindo gara2 Azuth mau lanjut..wkwkwkw
ReplyDeleteEmang keren... 👍👍
ReplyDeleteSelalu mantap translatenya gan,sepertinya makin banyak orang yang tahu kalo si ainz itu punya sifat yang manusiawi walau undead gak kayak bawahanny
ReplyDeleteKan aslinya dia emng manusia
DeleteAinz emg mantan manusia cuman di dunia itu kan gk ada yg tau kalo dia itu baru jadi undead belum lama
DeleteMantab,lanjut terus min
ReplyDeletePantes aja panjang 25 lembar. Terus kan kami salalu meluangkan membaca hasil karya mu .
ReplyDeleteSuka scene diskusi ainz sama zanac, logis banget alurnya,
ReplyDeleteNtabzz....min smangat mimin...support terus 🤩🤩👌👍
ReplyDeletesasuga ainz-sama
ReplyDeletezanac:...tak kusangka dia(àinz) lebih manusiawi.
ReplyDelete:D wwwww
sasuga memang percakapan antara pangeran dengan raja lawannya.
meskipun mau mati, tp sabar dan sopan santun tetap dijaga. :'D
Mana bisa maidnya ke lvl 100 ...
ReplyDeleteExpnya dikit gitu, kecuali ada banyak pdl trus mereke bunuh baru bisa cepet....mau sebumi itu tentaranya dibunuh pun blom bisa expnya naik ke lvl 100 😂
Chapter terakhir gk asik² amat cuma ainz(pa) vs riku(pdl platinum armor) doank....klo blom masuk ke arc slane theocracy gk bakalan seru...kira vol 16/17 baru ke ke slane kyknya
ReplyDeleteVolume 15 Kan Bakal Bahas Tentang Elf
DeleteNah Bisa Jadi Ada Arc Sorcerous Kingdom Kerja Sama Dengan Slane Theocracy
Kyknya gaj mungkin banget deh Slane teokrasi kerja sama ama sorcereos kingdom.
DeleteSecara mereka yang mencuci otak shaltear
Trus yg paling kuat di slane juga cuma pdl ama zz + wci yg dipake ama higherup di slane
ReplyDelete(y)
ReplyDeleteMuantap lanjut min
ReplyDeleteEntah kenapa gw ngerasa ainz terlalu jahat, zanac yg gak salah apa apa jadi korban bangsawan dongo
ReplyDeletenah gw s7 bgt sama lo broo.. dr awal pembantaian warga kingdom gw udah ngerasa gt bgt,, nggak manusiawi ahh
DeleteEmang loe kira ngebantai 400000 orang lv 5-20 bisa naikin lv pleades ke 100
ReplyDeleteGG min lanjutkan penjuanganmu :>) hihi :-d
ReplyDeleteNasib kingdom udah terlihat,,,,, penasaran dengan nasib slane theoracy nanti, rule the world... Kekekeekek
ReplyDeleteAyo min dh gak sabar dengan lanjutan warnya ~~~ huhu... Rener licik dia..
ReplyDeleteSasuga Mimin-sama. Sudah tidak sabar nunggu cerita platinum dragon lord datang melawan ainz setelah ini hehehe
ReplyDeleteNyahhh abiss..... Lanjut min
ReplyDeleteb-(b-(b-( wih ngebut bener TLnya ,Sasuga Mimin betterlah .jgn kasih kendor kencengin trooz Hajar teocracy ,kayaknya yang dikatakan azhrut ma teocracy seru.
ReplyDeleteThanks min....
ReplyDeletePen diskusi tapi dipikir-pikir cuma buang2 waktu, tetap semangat min pokoknya.
ReplyDeleteLanjut min. Jangan lupa jaga kesehatan
ReplyDeleteTHX min, gila min jempol buat ente, gw 1 hari 2500 kata aja rasanya pedih otak, semangat min
ReplyDeleteGk sabar nih, kira kira ainz bkl keluarin battle suit nya gk biar si azruth kaget
ReplyDeleteDi percakapan aindra agak bingung ane siapa aja yang ngomong, btw mantab min terjemahannya
ReplyDeleteYare yare
ReplyDeleteLanjutkan!!!!!!!! ^^b
ReplyDeleteLuar biasa panjang kali chapter ini.. .lanjutkan. ..Thanks..
ReplyDeleteIni buat translate gini dpt duit GK sih, soalnya kosakata2 byk yg rumit byk prasa sm klausa yg sulit di artiin pake bahasa indo(soalnya bahasa indo masih byk ambigunya) jadi wajar sih tiap translator beda2 terjemahannya tapi maksud nya tetep sama.yah kalo bisa masukin link download juga min mid adsensenya makin byk. #thanks TL nya
ReplyDeleteXP nya dikit kali om. .soal nya yg di lawan kagak semuanya Prajurit. .kebanyakan warga wajib militer. . terus ains gak mau nge bahayain NPC nya klo ada player atau musuh kuat.
ReplyDeleteIni baru mantep terasa panjangnya kaya ln sebelum2 nya
ReplyDeleteSankyu mimin
ReplyDeleteTerimakasih dariku wahay kalian para staff dam translator (k)
ReplyDeleteMantapp min, jutkan
ReplyDeleteTheocracy* bapac. Bukan thecracy.
ReplyDeleteBtw makasi terjemahannya
Gua dukung min ayo semangat translate.a gua tunggu ampe beres
ReplyDeleteMin web komen nya pake dique aja biar seru
ReplyDeletesemangat terus min
ReplyDeleteTerima kasih min semangat
ReplyDeleteLanjut kan min, goyangkan pinggul mu
ReplyDeleteTtep smangat min🥳🥳
ReplyDeletegw lupa rufus siapa, yg kursi 2 kah? yg di season 2 ngobrol sama zetsumei itu bukan?
ReplyDeleteBaru Muncul Nama Nya
DeleteKalo Menurut Ku Sih Salah Satu Pengkhianat Slane Theocracy
Terima kasih min Terjemahannya.. Mantap betul.. 👍
ReplyDeleteNgomong2, aku nganggep yg di bicarain azuth sama orang2 dr theocracy tentang unded itu si shaltear. Bagaimana menurut kalian?
ReplyDeleteKayak Nya Bukan Deh Gan
DeleteMungkin Bisa Jadi Zuranon Si Pengkhianat Dari Slane Theocracy Yang Punya Hubungan Sama Kajit ( Si Magic Caster Undead Di LN Volume 2 )
10 jempol buat zanac,entah kenapa gua ngerasa karakter ini yang paling ke liatan ke dewasaan nya.
ReplyDeleteKlo mau donasi gemana caranya
ReplyDeleteSetau Ku Gak Buka Donasi
DeleteAhahah aku terbawa suasana. Sebenarnya aku lagi sebel sama bangsawan yg menyebabkan perang ini terjadi.
ReplyDeleteBola lampu
Deletewkwkwk
DeleteLanjut min
ReplyDeletelanjut min.. mantapp.. makasih krj kras ny min.. sehat selalu
ReplyDeletemakasih min cman ni ln nya seru
ReplyDeleteZanac oh zanac... Dibunuh kok Matursuwun, di pisuhi ae ainz iku....
ReplyDeleteSasuga Ainz-sama!! 😂
lepasin Gargantua sendirian aja, auto rata tuh pasukan+ibukota dan seisinya wkwkwk
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDeleteMasih berharap maruyama sensei berubah pikiran utk namatin overlord di vol 17... :'(
ReplyDeleteGue baru tahu kalo dah release(slah klik next). Padahal dah nunggu di part 2 kemaren
ReplyDeleteKalau ada Theocracy harusnya ada Zetsumei, sangat waifuable jadi kangen._.
ReplyDeleteZessy jaga 6 harta dari 6 dewa besar theokrasi.jdii gak ikut bro
DeleteNext mati semua tuh
ReplyDeleteSasuga Admin sama
ReplyDeleteNice. Lanjutkan Min
ReplyDeleteMantap min....
ReplyDeleteSemangat lh pokoke
Terima kasih dan up.
ReplyDeleteMasih menunggu duel para guardian sama duel Ainz (PA)
ReplyDeleteSemangat min jangan lupa tidur
ReplyDelete...
ReplyDeleteMasih menunggu dan menunggu,
ReplyDeleteSip sip
ReplyDeletePuas bacanya . lumayan panjang dari yg sebelumnya
ReplyDelete👏 hooho thanks sangat min atas tlnya. . .
ReplyDeleteiya ajg kerasa agak panjangan dr biasanya haha
ReplyDeleteMantap min
ReplyDeleteLanjutkan terus
ReplyDeleteMonster yg mementingkan diri sendiri dan melakukan apa saja demi diri sendiri disebut manusiawi? Emm
ReplyDeleteego jg sifat manusia bro
DeleteSeru min,sehat selalu min hehehe
ReplyDeletekakak clementine itu kursi ke 5, yg babrbarian kursi 10, yg cewe topi kursi 11, yg assassin kursi 12
ReplyDeletekakak clementine itu kekuatannya kayak aura, pke magical beast dan di konfirmasi kl beast terkuatnya adalah giant basilisk
inget sama giant basilisk? itu monster di season 2 anime yg dibunuh momon dgn sekali tebas, tau kan perbedaan kekuatannya
Menjadi monster untuk melindungi yang lain
ReplyDeleteMakasih Min
ReplyDeleteNjut
ReplyDeleteKomen biar ga dikata ampas
ReplyDeleteWah gila banget pendalaman karakter zanac...
ReplyDeleteEmang pantes dia jadi raja
Sangat berharap ains berubah fikiran, semua orang kingdom bersujud meminta ampunan dan menjadi bawahan, lalu ains menerima🥲
ReplyDeleteAinz bukan orang yg se naif itu
Delete🗿
ReplyDeleteJarang jarang ada MC yg kk gini, gk kk genre Shounen, upsi
ReplyDelete