"Aku mempunyai pertanyaan," Shaltear berkata sembari mengangkat tangannya, "Aku kurang yakin aku mengerti-arinsu. Bahkan jika si bangsawan itu dimanipulasi untuk melakukan apa yang mereka mau, bukankah tindakannya merupakan perlawanan terhadap Sorcerous Kingdom? Jika demikian, bukankah seharusnya Sorcerous Kingdom menggunakannya sebagai casus belli untuk menyerang Kingdom-arinsu? Jika itu benar-benar jebakan yang dibuat oleh seseorang, tidak bisakah kita menghancurkannya?”
"Itu benar, kita seharusnya melakukannya terutama jika tidak ada dalang dibalik ini ... tetapi ... hmm."
Albedo melirik Demiurge, mengisyaratkannya untuk menjawab, "itu benar." Demiurge lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ainz sebelum melihat ke arah para guardian.
“Sangat sulit untuk menemukan keseimbangan yang tepat dalam menghadapi situasi ini. Meskipun saat ini setelah kita diberkahi wawasan luas Ainz-sama, kita sudah memahami bangsawan itu telah melakukan tindakan ini tanpa banyak memikirkannya. Jika kita dengan ringan menghukumnya karena pelanggaran ini, Sorcerous Kingdom akan dipandang rendah oleh kerajaan-kerajaan lain. Maka, apa yang kalian inginkan ialah hukuman yang cocok untuk seseorang yang menyerang karavan yang mengibarkan bendera Sorcerous Kingdom - sesuatu yang pada dasarnya menandakan Ainz-sama sendiri - dan telah menodai citra publik Ainz-sama?"
"Kita harus membunuhnya."
"Ya, aku pikir onee-chan benar."
"Tepat sekali. Begitulah seharusnya. Lalu, sekarang aku harus bertanya kepada kalian semua. Apakah kita membiarkan tindakan seperti itu begitu saja setelah kita berurusan dengan penjahat itu sendiri? "
"Itu. Tidak. Akan. Terjadi. Tuannya. Juga. Harus. Bertanggung. Jawab. Untuk. Kejahatan. Ini."
Cocytus mengangguk dalam diam.
Ainz tidak pernah lebih terkejut lebih dari sebelumnya saat ini.
Meskipun mengejutkannya para guardian akan memiliki reaksi yang berlebihan, itu tidak terlalu luar biasa mengingat kepribadian mereka. Apa yang mengejutkan Ainz adalah bagaimana mereka menerima apa yang dirinya ucapkan mengenai bangsawan itu dijadikan sebuah kebenaran.
Sejujurnya, itu cukup menakutkan.
“Itu benar, aku juga setuju dengan pertimbangan Shalltear. Mengenai mahluk-mahluk bodoh yang merendahkan Ainz-sama, aku katakan kita perlu memberikan hukuman yang sesuai untuk seluruh Kingdom! Tetapi, sebelum itu... "
"Ainz-sama pernah berkata 'memerintah kerajaan yang hancur akan berdampak buruk bagi reputasi kita.' Aku juga pernah mendengar Ainz-sama tidak tertarik berdiri di atas tumpukan puing, maka kita harus mencoba yang terbaik untuk menghindari situasi semacam itu.”
Setelah mendengar apa yang dikatakan Demiurge, Albedo mengangguk.
Ainz memiliki dua pertanyaan dalam benaknya sebagai tanggapannya.
Pertama, pernahkah dia mengatakan hal seperti itu sebelumnya?
Jika kau mensurvei seratus warga Nazarick pada pertanyaan, "Siapa yang benar, Ainz atau Demiurge?" mungkin mayoritas, tidak, 99 dari mereka akan meyakini Ainz yang benar. Hanya satu orang yang akan menentang gagasan itu dan orang itu pastilah Ainz Ooal Gown sendiri.
Tapi seberapa kredibelnya dirinya sebagai orang yang bahkan tidak bisa mengingat apa yang terjadi seminggu yang lalu?
Itulah sebabnya, meskipun Ainz tidak ingat akan hal ini, karena Demiurge mengatakannya, dia pasti mengatakan sesuatu seperti itu dahulu. Jika itu masalahnya maka hanya ada satu cara yang tepat untuk menanggapi ini.
“Seperti yang diharapkan darimu untuk mengingat apa yang telah aku katakan. Demiurge, kau membuatku sangat bahagia.”
"S-Saya juga mengingatnya!"
"Saya juga, Ainz-sama."
"Umu. Umu. Shalltear, Aura. Aku juga berterima kasih pada kalian berdua.”
Dia tidak tahu apakah mereka benar-benar mengingatnya atau tidak tetapi dirinya hanya menyetujui pernyataan Demiurge, sama seperti yang sudah-sudah.
Omong-omong, kenapa mereka masih belum menemukan kebenaran tentang dirinya yang tidak kompeten? Apakah dirinya benar-benar pandai berakting?
Banyak waktu telah berlalu semenjak dia datang ke dunia ini sebagai penguasa Nazarick. Dia telah bertindak sebagai master mereka selama ini. Mereka seharusnya sudah menyadari penyamaran 'masternya', mereka seharusnya sudah menyadari sifat Satoru yang tidak berguna saat ini.
Percakapan berlanjut saat dia menderita karena ini.
“Jadi, sesuai dengan keinginan Ainz-sama, kita tidak akan menghukum seluruh Kingdom. Namun, kita tidak bisa membiarkan mereka lolos dengan hukuman ringan. Kita juga harus munda rencana ini atau meninggalkannya sepenuhnya untuk saat ini. Paling tidak, membutuhkan waktu yang agak lama."
Ainz tidak bisa menahan perasaan bersalah karena kenyataan kata-katanya sangat diyakini dalam pikiran mereka.
"... Jadi itu sebabnya. Tapi, Demiurge, apakah rencananya benar-benar gagal kali ini?”
Demiurge, Albedo, dan asisten mereka di Kingdom memiliki tingkat kejeniusan yang tidak bisa dipahami dalam perspektif Ainz. Akankah rencana yang merupakan buah dari pemikiran mereka benar-benar gagal? Jika itu masalahnya, dia harus mengingat apa yang dirinya katakan kepada mereka sejak saat ini dan seterusnya. Mungkin akan lebih baik jika dia tutup mulut mulai saat ini. Maka, untuk berjaga-jaga, dia bertanya lagi,
“Apakah kita benar-benar mengabaikan rencana kita? Rencana Permen dan Cambuk?”
"..."
Demiurge memandang ke arah Ainz dengan ekspresi kebingungan, Ainz telah melihat ekspresi ini beberpaa kali. Itu merupakan ekspresi yang dia buat ketika Demiurge mencoba untuk mencari tahu arti sebenarnya di balik kata-kata Ainz seolah itu semua merupakan eufemisme yang dikatakan oleh makhluk yang berada pada tingkat kejeniusan yang sama sekali berbeda.
{Salah. Demiurge. Aku hanya mencoba untuk menegaskan kembali apa yang kau katakan. Tak ada lagi sesuatu yang tersembunyi dibalik itu. Kau sepertinya harus liburan.}
Pikiran ini menghilang tepat saat Ainz hendak menyuarakannya.
Sama seperti firasat yang tidak menyenangkan muncul di pikirannya, seperti yang Ainz duga, Demiurge berdiri kaget seolah-olah dia baru saja tiba-tiba menyadarinya.
"... Tunggu, mungkinkah ... Ainz-sama. Mungkinkah anda ingin melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, menjadikan Empire dibawah dominasi kita?"
Firasatnya tepat pada sasaran.
{Apa yang dia katakan?}
Ainz mulai mengomel pada Demiurge dalam benaknya, {proses pemikiran seperti apa yang akan menuntunmu pada kesimpulan itu?}
{'Tidak, sama sekali bukan itu masalahnya,' ini harusnya merupakan respon yang bagus kan? Tetapi apakah respon itu benar-benar diperlukan?}
"-benar."
Setelah dia bimbang cukup lama, ini adalah jawabannya. Untuk beberapa alasan yang tidak diketahui, mata Albedo terbuka selebar mata Demiurge.
Agak sedikit, tidak, itu sangat menakutkan.
"Saya mengerti ... jadi itu sebabnya Ainz-sama berulang kali menginstruksikan kami untuk melakukannya ... tolong maafkan bawahanmu karena tidak segera menyadarinya, saya telah mengecewakan masterku."
"Tidak, Demiurge. Bagaimana bisa seseorang seperti dirimu, tidak, bagaimana orang-orang seperti kita bisa berharap untuk dapat sepenuhnya memahami rencana cerdik Ainz-sama? Untuk melupakan setiap langkah Ainz-sama yang memiliki tujuan, mungkin merupakan kegagalan terbesar kita."
"-benar. Seperti yang anda katakan. Untuk menerapkan kebijakan Permen dan Cambuk di tingkat nasional. Seperti yang diharapkan dari Ainz-sama kami. Seperti yang diharapkan dari pemimpin para Supreme Being..."
{Hmph.} Ainz menertawakan dirinya sendiri.
Dia tidak bisa lagi mengerti apa yang sedang dibicarakan keduanya.
Pada saat ini, sebuah pikiran melintas di benaknya. Bagaimana jika keduanya sudah menyadari ketidakmampuan Ainz dan hanya mencoba untuk menutupi untuknya?
{Mereka berdua jenius. Kebenarannya, aku bahkan tidak bisa memahami seberapa pintar mereka dibanding diriku. Berapa lama orang-orang seperti mereka akan terus mengartikan kebodohanku sebagai sebuah kejeniusan? Tidak, itu seharusnya tidak mungkin!}
"Ainz. Sama. Merupakan. Pemikir. Terhebat. Di. Nazarick."
"Tepat sekali, kau sepenuhnya benar, Cocytus. Bagi Ainz-sama, seseorang yang mampu merencanakan pada skala ribuan tahun ke depan, sesuatu dalam skala beberapa tahun bukanlah apa-apa.”
"Eh? A-apa itu benar ...? Seperti yang diharapkan dari Ainz-sama.”
"Untuk dapat merencanakan selama ribuan tahun ke depan, saya benar-benar mengangguminya ... Ainz-sama."
{Apa yang Demiurge bicarakan?}
{Siapa? Kapan aku mengatakannya? Bagaimana seseorang bisa merencanakan masa depan sejauh itu? Jangan mengarang sendiri.} Ainz menekan keinginannya untuk berteriak. Akan buruk jika kedua anak polos ini menganggapnya sebagai kebenaran.
Namun, karena dia telah menyetujui setiap saran Demiurge, dia tidak mengetahui cara terbaik untuk menanggapinya saat ini. Plus, jika dia keberatan sekarang, kemungkinan besar akan menciptakan masalah baginya di masa depan.
{Jadi aku masih harus bertindak seperti biasa?}
Jika Ainz mampu membuat ekspresi diwajahnya, dia mungkin akan menunjukkan senyum masam saat ini. Setelah memeras otaknya, dia berhasil memberikan respon yang tidak membenarkan atau membantah pernyataan Demiurge,
"Tidak, sama sekali tidak seperti itu."
“Tidak perlu bagi master kami untuk menjadi begitu rendah hati-arinsu. Ya ampun Ainz-sama."
"Untuk. Memikirkan. Hal. Ini., Sejauh. Itu. Tidak.... Jika. Itu. Masalahnya. Maka. Dirinya. Tidak. Akan. Menjadi. Pemimpin. Para. Supreme. Being."
Dia tidak bisa mengatasinya lagi, dirinya harus menyerah pada anggapan mereka.
Ainz memutuskan untuk membiarkan anggapan itu.
"Selanjutnya, karena kita sekarang sudah memiliki izin Ainz-sama, mari kita berikan kepada Kingdom hukuman yang paling menyedihkan."
"Eh?"
Bagaimana kata "menyedihkan" muncul dalam percakapan mereka sampai titik ini? Ainz benar-benar kebingungan.
Albedo menggenggam kedua tangannya dan menyeringai lebar. Albedo dan Demiurge yang menawan mengatakannya secara bersamaan,
"Empire, yang segera menyerah kepada Ainz-sama, telah diberi Permen. Kingdom, yang belum menyerah, akan diberikan Cambuk. Dengan melakukan itu, kita akan menyebarkan pesan ini kepada yang lainnya. Permen dan Cambuk, orang-orang di dunia ini harus memilih di antara keduanya. Sekarang, semuanya menjadi sedikit lebih menarik bukan, Ainz-sama?”
"... Uh"
----
Hilma dengan keras dilempar kembali ke tempat dirinya diambil. [ Gate ] yang telah memindahkannya kembali sudah menghilang pada saat dia berbalik untuk melihatnya.
Dia mengamati sekelilingnya saat dirinya menyentuh lengan yang lecet menghantam tanah ketika dirinya diusir. Dia berada di ruangan yang berventilasi bagus, luas, dan akrab untuknya.
Dulunya ini dipakai sebagai tempat tinggal kepala divisi perjudian, mansion Noah Zweden. Dia awalnya membeli petak tanah ini dengan tujuan untuk membangun kasino di atasnya, tentunya ilegal. Mereka telah berhasil membangunnya, tetapi karena keadaan yang tidak terduga, sisa rencananya harus dibatalkan.
(TLer: Ilegal seperti translasi ini pastinya)
Karena hal itu, mansion ini memiliki ruangan-ruangan besar yang dimaksudkan untuk berjudi dan Hilma tinggal di ruangan terbesar dari semuanya.
Hilma akhirnya tenang dan menghela napas panjang.
Tubuhnya gemetar karena perasaan sukacita.
"Hilma!"
Teman-temannya bergegas menghampirinya. Ada tiga orang lain di ruangan itu, termasuk Özkuzu yang membunyikan bel di atas meja.
Mata mereka dipenuhi dengan air mata.
Tentunya ekspresi pucat mereka ditunjukkan untuk bersimpati akan keselamatannya.
"Apa kau baik baik saja!? Apa ada yang salah!? Bagaimana perutmu?”
“Kami mempunyai buah anggur! Apakah kau ingin membasahi tenggorokanmu?"
"Sisanya akan segera datang ke sini!"
"Noah, Endio, dan Özkuzu—" ketiganya menjadi tenang setelah mendengar suara Hilma, "—Aku minta maaf telah membuat kalian mengkhawatirkanku."
“Jangan pikirkan itu! kau pasti mengalami banyak penderitaan, kau harus segera beristirahat.”
Noah menyeka air mata dari sudut matanya saat dirinya mengatakan itu. Dia pasti berpikir Hilma telah mengalami 'itu' atau sesuatu yang sama mengerikannya. Hilma tidak punya pilihan selain menjelaskan tentang apa yang dialaminya sendiri.
"Aku tidak mengalami 'itu', mereka tidak melakukan apa pun padaku."
Suasana bertambah berat ketika teman-teman yang mengelilinginya memiliki ekspresi kebingungan yang secara bertahap muncul seolah mengatakan, {apakah itu mungkin?}
"Aku juga bertemu dengan Yang Mulia, Yang Mulia Sorcerer King."
Mata Hilma yang lembab bagaikan pemecah ombak yang hancur saat aliran air mata yang tak terbendung mengalir.
"Yang Mulia Sorcerer King..."
Ketika gelarnya sendiri memberikan rasa takut yang tak terbayangkan, Endio membuat tanda Dewa yang bahkan tidak dia percayai ketika dia mengatakan itu sementara dua lainnya mulai dengan panik melihat-lihat ruangan.
Mungkin mereka mencoba mencari penguping, meskipun mereka belum pernah melihatnya. Sudah menjadi rahasia umum di antara mereka selalu ada kemungkinan seseorang bisa mendengarkan mereka.
"Kau bertemu - tidak, Kau diberi audiensi dengannya? Senang rasanya bisa melihatmu kembali dengan selamat."
(TLer: audiensi ini undangan resmi dengan kepala negara.)
"Ufufu ..."
Hilma, yang masih menangis, tersenyum sebagai jawabannya.
Meskipun semua orang telah dipanggil oleh Sorcerer King, selama itu mereka hanya membungkuk sehingga tidak ada yang benar-benar memperhatikan wajahnya.
Namun, melalui informasi yang telah mereka kumpulkan dan laporan-laporan tangan kedua dari orang-orang yang mencuri pandang padanya, Eight Fingers, termasuk Hilma, sampai pada kesimpulan yang tidak salah yaitu Sorcerer King perwujudan dari kejahatan itu sendiri. Tidak, dia hanyalah seorang magic caster yang akan menggunakan metode penyiksaan kejam dan bisa dengan kejam menghancurkan tentara Kingdom.
"Yang Mulia merupakan... Yang Mulia benar-benar seorang ahli yang berpikir bijak. Bukan saja dia toleran terhadap kegagalanku, tetapi dia juga berbelas kasihan dalam keputusannya."
Tiba-tiba dunia di sekitar mereka merasa seolah waktu telah berhenti.
Noah terkejut sesaat, tetapi kemudian dia menutup matanya seolah-olah menawarkan rasa iba.
Sebenarnya, jika orang lain mengatakan ini, Hilma beberapa menit yang lalu mungkin akan berpikir sama seperti mereka. {Jadi itulah yang terjadi, dia benar-benar hancur} atau yang serupa.
Dua di belakangnya berbicara dengan mata merah, "Hilma ... aku kurang lebih iri dengan situasimu saat ini.", "Ahhh, kalau saja aku ada di sana bersamamu...", dan penyesalan lainnya.
"Tidak, tunggu sebentar. Mungkin dia saat ini sedang dalam semacam mantra pengendali pikiran yang dilemparkan padanya, Hilma, apakah itu benar?"
Noah tidak akan berhenti bertanya. Tentu saja, Hilma sendiri mengetahui dia tidak di bawah pengaruh mantra apa pun tetapi pada saat yang sama, dia tidak dapat membuktikannya secara definitif kepada mereka. Karena itu, dia hanya mengabaikan pertanyaannya dan terus berbicara. Apakah mereka percaya atau tidak, itu terserah mereka.
"Aku tidak berpikir jika akupun akan kembali hidup-hidup, alasan mengapa aku bisa kembali tanpa luka merupakan karena master kita. Yang Mulia Sorcerer King - benar-benar seseorang yang pantas disebut raja. Jika master kita tidak ada di sana..."
Mungkin dia akan dipaksa untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi. Mungkin - tidak, ini bukan hipotesis, dia pasti akan terlibat karena tindakan si idiot itu dan menderita hukuman seperti di neraka untuk itu. Perdana Menteri Sorcerous Kingdom, Albedo, pasti akan melakukannya.
Jika Hilma berada di tempatnya, dia juga akan meminta seseorang untuk bertanggung jawab atas kegagalan itu meskipun hukumannya bukan kematian tetapi hanya rasa sakit dan penderitaan. Jadi dari sudut pandangnya, keputusan Sorcerer King jauh lebih berbelas kasihan daripada yang akan diberikan olehnya.
"... Hilma. Maaf mengganggu ucapanmu mengenai belas kasih Yang Mulia, tetapi itu karena kebijakan Permen dan Cambuk-nya. "
"Begitukah…? Ummm, mungkin itu alasannya.”
Meskipun dia berkata begitu, Hilma tidak percaya itu yang terjadi.
Hilma dapat mengetahui pikiran batin seseorang dengan fluktuasi suara mereka, ekspresi mereka, dan keberpihakan mereka.
Ini bukan kemampuan yang tidak biasa, tetapi hanya sesuatu yang dia dapatkan seiring waktu dengan pengalamannya. Kemampuannya akurat sampai tingkat tertentu dan jika perasaan itu bisa dipercaya, Sorcerer King dan Albedo tidak sedang memainkan rutinitas Si Baik dan Si Jahat.
Alasan mengapa dia tidak sepenuhnya yakin akan penilaiannya sendiri merupakan karena sangat sulit untuk membaca pikiran Sorcerer King mengingat dirinya tidak memiliki ekspresi wajah yang bisa dibaca. Jadi ada kemungkinan asumsinya benar.
"Tepat. Lagipula, aku juga pernah melakukannya dulu jadi aku cukup mengenalinya. Tapi ... ahhh, betapa manisnya Permen itu bagi mereka yang telah merasakan rasa sakit yang bisa ditimbulkan si Cambuk. Mungkin kita dibohongi, mungkin Yang Mulia Sorcerer King merupakan makhluk yang menakutkan yang tidak bisa berempati dengan seseorang dan orang kepercayaannya ada di sana untuk memastikan dirinya tidak berlebihan. Meski begitu, aku masih cenderung percaya padanya. Tidak ... lebih tepatnya aku ingin mempercayainya."
Wanita kupu-kupu yang dengan mudah ditipu oleh para pria dan kemudian dihancurkan merupakan sesuatu yang terlalu sering dilihat Hilma. Dia tahu bahwa dirinya tidak berbeda dengan wanita kupu-kupu yang dahulu kala ia lihat. Meski begitu, dia tidak bisa menahan kemampuan Sorcerer King untuk membuat orang lebih dekat dengannya.
"... Hilma. Kau telah menjadi saksi bagi tipe pria yang tak terhitung jumlahnya. Kau yang terbaik dari kita semua dalam hal memahami seseorang, terutama pria. Katakan sejujurnya, orang macam apa Yang Mulia Sorcerer King?”
Sebagai pelacur kelas atas, memang benar dirinya telah melihat segala jenis pria, terutama mereka yang berstatus tinggi atau memiliki otoritas besar terhadap masyarakat. Dia sudah sering melihat tipe pria seperti itu sehingga menjengkelkan baginya.
Jika dia membandingkan dan membedakannya—
“Jika aku menggambarkannya dengan satu kalimat, itu akan menjadi 'tuan yang berbelaskasih'. Dia memiliki kejernihan pikiran untuk berpikir dan menilai tetapi juga fleksibilitas untuk mengakomodasi saran konstruktif bawahannya ke dalam jalur pemikirannya sendiri. Schadenfreude bukanlah hobinya, yang seharusnya cocok untuk statusnya. Bagaimana aku harus mengatakannya ... itu dia, dia hanya tidak mengeluarkan aura semacam itu? Tentu saja, dia masih akan memberikan hukuman tanpa perasaan jika dia merasa itu perlu.”
(Tler: Schadenfreude adalah perasaan senang, kegembiraan, atau kepuasan diri yang datang dari belajar atau menyaksikan masalah, kegagalan, atau penghinaan seseorang)
"Pujian berlebihan, yang datang darimu."
Senyuman kecil muncul di wajah Hilma yang berlinang air mata ketika dia tertawa, "ufufu."
"Benar. Meskipun master kita merupakan undead, dirinya mewujudkan keadilan dan belas kasihan. Bahkan ketika dia tidak berperasaan, dirinya tidaklah kejam. Bagaimanapun, konsekuensi dari kegagalan merupakan hukuman. Dia bisa saja membunuhku untuk mengirim pesan kepada kalian semua, tetapi Yang Mulia tidak melakukannya.”
Hilma tidak mengetahui siapa yang membuat suara menelan ludah, tetapi suara itu bergema melalui ruangan yang luas.
"Aku berharap Yang Mulia Sorcerer King akan tetap bersama kita selamanya. Jika itu master kita, dia pasti..."
Keheningan yang menekan sangat membebani hati mereka.
"Hoooooh ..."
Seseorang menghembuskan napas seperti seorang utusan ketika mereka memberikan kesaksian tentang suatu mukjizat.
Mereka tidak tahu kapan siksa neraka akan menimpa mereka, tetapi sebagai orang yang hidup dalam ketakutan terus menerus, ini merupakan suatu keselamatan.
"Begitu ... jadi kau mengatakan bahwa kita harus lebih setia daripada sebelumnya kan?"
"Ya, Noah. Kita harus melakukannya ... sekarang kita mengetahuinya. Namun perdana menteri Sorcerous Kingdom, Albedo, masih merupakan master yang menakutkan. Aku tidak bisa membayangkan dirinya mengatakan ucapan yang sama dengan Yang Mulia Sorcerer King katakan padaku..."
Meskipun dia menggumamkan kalimat terakhir itu pada dirinya sendiri, teman-temannya yang telah mendengarnya semua tampak terkejut di wajah mereka.
Sulit untuk membaca pikiran iblis yang dikenal sebagai Albedo, tetapi intuisinya mengatakan kepadanya bahwa ada sesuatu yang salah pada saat itu.
Mungkin itu karena otaknya telah terbebani dengan kondisi ekstrem.
Intuisinya memberitahunya:
Meskipun Sorcerer King bisa dianggap sebagai sosok yang penuh kasih, Albedo merupakan seseorang yang melihat manusia sebagai mainan belaka. Sesuatu seperti itu.
Hilma benar-benar ingin mencoba yang terbaik untuk mewujudkan agar dirinya dan teman-temannya bisa menjadi bawahan langsung Sorcerer King. Dia akan menjadi tipe master yang menghargai seseorang berdasarkan kinerja mereka dan tidak akan memperlakukan bawahannya secara tidak masuk akal.
"Semuanya. Mari kita bekerja lebih keras untuk Yang Mulia Sorcerer King.”
Hilma berkata kepada mereka bertiga di depannya dan berbagi pikiran. Setelah itu, dia mulai mencari bantuan dari berbagai sumber untuk tugas yang telah diberikan kepadanya oleh Sorcerer King.
Jika ada kalimat/kata/idiom yang salah di terjemah atau kurang enak
dibaca, beritahu kami di kolom komentar, dilarang copas dalam bentuk
apapun macam-macam kuhajar kau.
PREVIOUS | INDEX | NEXT
Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini
PREVIOUS | INDEX | NEXT
Baca doank, komen kaga !!!
Ampas sekali kalian ini
Peringatan: Novel ini versi bajakan !!! Author ngambek, auto delete!! Belilah Novel aslinya jika sudah tersedia!!
Semangat TLnya min.
ReplyDeleteMau geser kebawah kejauhan, stelah itu harus keatas lagi untuk klik next. Smangat min, sehat selalu
DeleteHilma hilma jadi tante nya neia ente nanti
ReplyDeleteAnjir pendek amat partnya, tau" udah habis 😆
ReplyDeleteGanbattene hilma chan.. Ewkwk
ReplyDeletemantullllll
ReplyDeleteyaampun ngakak bet tiap baca kebingunan ainz
ReplyDeletemantull
ReplyDelete(baca doang komen kagak ,ampas kali kalian) 😆😁
ReplyDeleteJangan galak' lah min ,tapi makasih ya udah mau tl semangat
Tiba tiba hilma jadi pemimpin sekte kaya neia :v
ReplyDeleteSemangat min
ReplyDeletedi tunggu min
ReplyDeletehoki level dewa si ainz mah..
ReplyDeleteSemangat min. Klo bisa chapt.2nya jg lngsng diupload hari ini 😊🖒
ReplyDeleteSemangat min gw pantengin terus makasih
ReplyDeleteLanjut min
ReplyDeleteEmang perasaan ato udah macem neia aj si hilma
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteainz sama telah mengatakan rencananya kepada bawahannya, untuk menggunakan madu dan cambuk, dan telah memberi mereka contoh bagaimana dia menerapkannya. tapi para bawahannya yang begitu kurangnya kecerdasan, membuat ainz mengingatkan mereka kembali rencananya
ReplyDeleteOoooh ainz sama, maafkan hamba yang kurangnya pemahaman atas besarnya rencana mu yang agung
Ngakak njirr
DeleteHilma = Neia MK II
ReplyDeleteBuat admin2 yg udh translate,kalian hebat !!! Up terosss
ReplyDeleteWokwokwok mantap min
ReplyDeletewkwkw hilma kan taruma disiksa, disuruh makan daging sendiri, dimatiin, dihudipin lagi, disiksa lagi.... sampe trauma... terus ketemu ainz yg dikatakan "pemimpin" dari iblis" yg nyiksa dia malah ngasih pengampunan. lahirla neia ver.2.0
ReplyDeleteAkhirnya...
ReplyDeleteUp 🔥
ReplyDeleteAnjay... Kasino ilegal mirip novel ini... Wkwkwwk..
ReplyDeleteAinz - sama banzai...
Akhirnya ada yang baru.lanjukan min
ReplyDeleteGw salut sama loe min.udh perjuangin
ReplyDeleteTerimakasih untuk terjemahannya min, sehat selalu agar bisa selalu menterjemahkan novel ini. Hehehe
ReplyDeleteUp
ReplyDeleteGoksss keren parah
ReplyDeleteSi bicis udh mulai terpengaruh dgn sifat baiknya ainz.
ReplyDeleteBtw lanjoet teros min.
Lucu yg ainz lupa dia pernah bilang ini atau itu,sama yg semua warga nazarick bilang ainz yg benar kecuali ainz sendiri😂
ReplyDeleteNjrir hilma jadi neia kedua
ReplyDeleteJjk min akhirnya muncul juga
ReplyDeleteSemangat terus min
ReplyDeleteThank for the meal
ReplyDeleteLanjut terus min, smoga shat slalu
ReplyDeleteAll Hail Momonga Sama !!!
ReplyDeleteKarena dah update semoga Mimin sehat selalu
ReplyDeleteSemangat terus min
ReplyDeleteCemuut min garapnya :v wk
ReplyDeletelanjutkan
ReplyDeleteSasuga mimin sama.... Smangat terus min
ReplyDeleteSeneng w klo tombol next nya dh bisa
ReplyDeleteWkwkwkkwkw
ReplyDeletenunggu chapter 2 :)
ReplyDeleteWkwkwkwk mantap mang lanjut gas
ReplyDeleteSetuju ini maksud gula dan cambuk, dipikiran Ainz Permen dan cambuk ternyata dianggap Guardian floor lebih tinggi lagi maknanya
Bye bye Kingdom, otw kena "cambuk"
Jos minn
ReplyDeleteUp
ReplyDeletelanjut lah min...
ReplyDeletejejak
ReplyDelete(h) jejak
ReplyDeletejejakku
ReplyDeleteTerimakasih min ganbatte ne~
ReplyDeletehuahahahaha. ini bagian yang paling suka kalo baca ln overlord
ReplyDelete".. huh"
( ngebayangin ains yang berseru sekalian bertanya. huahahaha )
Ku hanya ingin comment :v
ReplyDeleteSASUGA ainz-sama
ReplyDeleteWkwk nih gua komen 🤣
ReplyDeleteHilma jadi neia v2.0
ReplyDeleteSasuga Ains sama
Btw semangat terus min tl nya
Semangat min
ReplyDeleteLuar biasa... Penempatan yg pas... Apakah hilma akan dihukum albedo nantinya
ReplyDeleteLuar biasa... Penempatan yg pas... Apakah hilma akan dihukum albedo nantinya
ReplyDeletehilma dah kena mind break yak wkwkwkwkwk
ReplyDeleteSasuga Ainz Sama.. Hilma chan otw jadi pemuja fanatik ..wkwk
ReplyDeletekwontooollll gua komen dah ampassssss wkaowkaokwkok
ReplyDeleteThx min Lanjoot trozz
ReplyDeleteNeia vers 2.0 :v
ReplyDeleteNgakak baca chapter ini tau2 hilma jdi kayak neia wkwkw
ReplyDeleteHilma dah mirip neia, survei menurut pendapat Ainz bikin ngakak, Ainz yang bingung gak bisa bikin bosen. Wkwkwkwk. Mantap makasih min.
ReplyDeleteSasuga Ainz-sama
ReplyDeleteSemangat beb
ReplyDeleteSemangat min, jangan lupa jaga kesehatan
ReplyDeleteRencana permen dan cambuk 😂
ReplyDeleteAnggota kedua dr ainz fansclub terlahir 😂
Sasuga ainz-sama 😂
Ada lagi yg akan mendewakan ainz setelah neia
ReplyDeleteYg pnting komen
ReplyDeleteNice
ReplyDeletemantul min, ngakak gw sama ainz hoki banget anjjirr, salaut sama authornya bikin nyelipin komedinya bisa aja
ReplyDelete122333
ReplyDeletemantap ngakak anjir, lanjutkan perjuanganmu. Sieg HEil AInz-Sama
ReplyDeleteMantap min
ReplyDeleteMantul min
ReplyDeletemantap, thanks admin
ReplyDeleteHilma kasian bener.. disiksa mulu.. gak ada salah juga disiksa
ReplyDeleteがんばって
ReplyDeleteAinz Sekali ngomong udah kaya cuci otak aja....
ReplyDeletewkwkwkwk....
neia 2.0 :D
ReplyDeletekomen nih aku min karna anda ngegas di endingnya jadi kasihan wkwkwkwk
ReplyDeleteMau komen tapi bingung, mau komen apa , ga jadi deh, komen
ReplyDeleteJejak-kun
ReplyDeleteMakasih Min
ReplyDeleteUnsur kesalahpahaman
ReplyDeleteCalon best girl di arc terbaru Overlord nih wkwk
ReplyDeleteSASUGA AINZ SAMA!!!
ReplyDeleteMakasih min
ReplyDeleteWadidaw gak sabar nunggu cp perang nya
ReplyDeleteKebanyakan deskripsi gk penting.. pemborosan kata
ReplyDeleteBahkan klo reader baca loncat2 jg tau alurnya
Terlalu byk deskripsi gk penting .. pemborosan kata
ReplyDeleteBahkan klo baca nya lombat2 msh paham alurnya
Ngakak njir wkwkwkwkwk
ReplyDeleteNgakak njir wkwkwkwkwk
ReplyDeleteBanzai ainz-sama
ReplyDeleteBanzai ainz-sama
ReplyDeleteSASUGA ADMIN-SAMA
ReplyDelete
ReplyDeleteJauhbet mau komen
Humorku sebatas kesalahpahaman antara Ainz dan para bawahannya wkwk, apalagi Demiurge
ReplyDeleteWkwkwkwk Kontol
ReplyDeleteInsting Hilma mg gx main2🤣
ReplyDeleteYg pennting komen!! 🗿
ReplyDeleteYa kalo hilma ketemu neia pasti tambah menjadi jadi ntar tapi gpp ini bukti bahwa kelembutan juga tidak kalah dengan jalur kekerasan
ReplyDeleteHilma sedang menyebarkan wahyu yang dia dapatkan wkwkwkw
ReplyDeleteSorcerer adalah perwujudan dari kejahatan itu sendiri, tapi akhirnya hilma salah 1 orang yg mendapat kan wahyu dari sorcerer king
ReplyDeleteHilma+neia = pusing gua bacanya gk tau mau sedih apa kasihan sama nih 2 karakter sengklek
ReplyDeletemantap
ReplyDelete