Chapter 61 - Selanjutnya
Saat ini Tomoe dan Mio berada di depanku. Disini juga ada Shiki, Eldwarf, Ema, Kapten Lizard dan Arke.
Ketika aku menyebutkan Shiki, yang kumaksud itu Lich. Sesampainya aku kembali kesini, aku memberikannya nama hewan peliharan yang cocok untuknya karena daritadi dia menunggu dengan cemas di depan gerbang kabut terdekat.
Nama Shiki disini bukanlah yang bermakna kematian, oke? Bukan juga Shiki yang berarti upacara. Shiki yang kumaksud yaitu dari pengetahuan.
(TL Note: Pengetahuan ditulis Chishiki nah akhirannya yang diambil)
Ketika aku menyebutkan Shiki, yang kumaksud itu Lich. Sesampainya aku kembali kesini, aku memberikannya nama hewan peliharan yang cocok untuknya karena daritadi dia menunggu dengan cemas di depan gerbang kabut terdekat.
Nama Shiki disini bukanlah yang bermakna kematian, oke? Bukan juga Shiki yang berarti upacara. Shiki yang kumaksud yaitu dari pengetahuan.
(TL Note: Pengetahuan ditulis Chishiki nah akhirannya yang diambil)
Sudah satu hari semenjak 'pengalaman pertamaku'.
Setelah itu, aku pulang ke Asora seperti tidak ada yang terjadi. Seolah tidak ada apa-apa, tapi yah, bagian dalam diriku benar-benar berantakan.
Aku menangis cukup lama dan aku tidak ingin menunjukkan kepada mereka mataku yang membengkak, maka dari itu aku membutuhkan sedikit waktu untuk menemui mereka lagi.
Lalu, aku memikirkan banyak hal. Tentang apa yang akan terjadi mulai saat ini. Dua hari ini merupakan periode semacam itu bagiku.
Yah, tempat yang ditelan oleh kabut itu tidak diragukan lagi adalah Asora, tapi itu merupakan kekuatan Tomoe. Mengenai itu, aku akan mengkonfirmasinya nanti.
Kami semua berkumpul di rumahku. Di ruangan besar yang menurut Ema akan dijadikan sebagai ruang pertemuan.
Ngomong-ngomong, salah satu bagian dari ruangan ini belum selesai, atau lebih seperti satu bagian dalam keadaan lengkap. Aku tidak benar-benar ingin memikirkan seberapa besar jadinya jika ruangan ini selesai. Bagaimanapun juga, aku orang Jepang dan agak norak.
Ketika aku memeriksa keadaan semua orang yang berada di sekitar meja raksasa ini, ekspresi wajahku menjadi lebih kaku.
Sejak awal, kami berkumpul kembali di sini untuk membahas sesuatu yang penting, karena itu ekspresi semua orang disini terlihat tegang, tetapi perubahan dalam diriku membuat suasana mereka berubah menjadi lebih tegang.
"Pada tragedi kemarin, seorang orc serta bagian tubuh Tomoe ... mati" (Makoto)
"..."
“Kita telah melakukan perjamuan jiwa bagi mereka yang telah tiada dan juga telah meminta maaf tentang tragedi itu, tetapi alasan nomor satu ada pada diriku. Aku benar-benar mengambil cara yang salah untuk berurusan dengan ketiga orang itu.”(Makoto)
Perjamuan jiwa bagi mereka yang telah tiada. Dengan kata lain, pemakaman.
Hal ini dilakukan bagi mereka yang jasadnya tak tersisa, tapi yang kami lakukan merupakan sebuah tradisi warrior orc dan lizard untuk menghormati rekan-rekan mereka yang telah mati, menyalakan api dan melakukan perjamuan. Dengan kematian seorang orc dan bagian tubuh Tomoe, para orc dan lizard memberi tahuku tentang hal ini dan kami melakukan ini untuk pertama kalinya.
Aku benar-benar merasa tidak senang tentang jatuhnya korban pertama yang terjadi karena kesalahanku sendiri. Aku menundukkan kepalaku berkali-kali di depan keluarga orc itu.
Tomoe juga kehilangan bagian tubuhnya dan menerima luka, sehubungan dengan itu aku menundukkan kepalaku juga, tapi dia sepertinya tidak suka dengan sesuatu yang kulakukan dan menampakan ekspresi yang tidak menyenangkan. Dia menerima permintaan maafku. Aku juga diberitahu kalau tidak perlu bagiku untuk menemui langsung keluarga orc yang berduka.
Tetapi ini adalah caraku sendiri untuk meminta maaf. Bukan karena aku yang memang memilih untuk berlaku seperti itu, karena kecerobohanku satu kehidupan telah menghilang.
Jika di masa depan mereka dipaksa bertarung karena hasil keputusanku sendiri, pada saat itu, aku tidak akan meminta maaf secara individual.
Aku akan meminta mereka mengikutiku. Dan orang-orang yang mati akan dihormati dengan perjamuan jiwa. Aku telah memutuskan itu. Itu akan menjadi penghormatan terakhir yang harus dilakukan jika temanku mati di masa depan.
“... Mengenai hubungan kota ini dengan para hyuman, sepertinya keputusanku terlalu optimis. Mereka adalah para petualang dan ada beberapa yang memiliki kemampuan yang cukup besar. Aku bahkan tidak melihat mereka sebagai ancaman dan tidak menangani mereka dengan benar. Bagi mereka, kota ini adalah tempat asing dan kita harus memastikan ini tidak terjadi lagi di masa depan.” (Makoto)
Aku sementara menghentikan kata-kataku dan melihat sekeliling, semua orang menggelengkan kepala secara vertikal.
“Pertama-tama, orc dataran tinggi. Ema, aku memikirkan tentang memilah secara ketat ruang lingkup di mana hyuman akan dipandu dan dapat melakukan sesuatu. Tidak, aku akan mengatakan ini dengan jelas. Aku ingin membuat area terpisah di mana kita akan memandu mereka.” (Makoto)
"Buat ... sebuah area? Tentu saja, jika itu adalah arahan Misumi-sama kami akan mengikutinya, tapi saya tidak mengerti maksud dari ini dengan jelas ..." (Ema)
"Bagus. Sederhananya, di perbatasan kota ini kita akan membangun penghalang lain dan mengisolasinya. Aku ingin kau membuat kota kecil di sana tempat para petualang akan dipandu." (Makoto)
"Sebuah kota di dalam kota?" (Ema)
Dengan kata lain, aku ingin mereka membuat kota palsu dan menemani para hyuman. Yang kita butuhkan adalah bahan-bahan tertentu untuk menciptakan keadaan di mana uang beredar di Tsige dan kota ini. Bukannya aku serius mencoba membuat kota ini melakukan pertukaran budaya dengan mereka.
"Benar. Dan orang-orang yang akan memasukinya, tidak peduli apakah itu kalian, atau lizard, atau dwarf; pastikan mereka adalah seseorang yang memiliki kekuatan yang layak. Aku akan meminta Tomoe membawa para petualang, jadi kita akan membuat mereka berpikir tempat ini merupakan sebuah kota fatamorgana.” (Makoto)
Ema terlihat percaya dan mengangguk. Sepertinya dia mengerti apa yang ingin aku katakan. Demi menghindari korban dari orang-orang yang tidak memiliki kekuatan, aku akan manaruh orang-orang yang memiliki cukup kemampuan untuk mengurusi mereka.
“Dengan melakukan ini, yang lemah dan yang muda dapat menghindari para petualang, itukah yang ingin anda katakan? Serta, orang-orang yang cukup memiliki kemampuan akan saling bergantian untuk mengurusi mereka, tidak, kami akan secara aktif menyeleksi level tinggi untuk mengawasi mereka.” (Ema)
"Tepat. Aku pikir kita akan menyimpang dari rencana saat ini, tetapi aku ingin memprioritaskan yang ini.” (Makoto)
"Tidak masalah. Tidak ada sebutan khusus untuk bagian-bagian itu, kan?” (Ema)
"Tentu saja, aku tidak keberatan kau melakukannya sesukamu." (Makoto)
Ema tersenyum seolah puas. Aku sangat berterimakasih pada Ema, yang bahkan setelah dia kehilangan seorang kawan, dia masih berinteraksi denganku seperti biasa. Aku benar-benar berterimakasih. Aku masih tidak mengetahui ke arah mana kota ini akan tertuju. Pilihan terbaik adalah menyerahkan ini padanya. Lagipula, Tomoe tidak bisa membuat klon dirinya dalam waktu dekat.
"Selanjutnya mengenai para elder dwarf." (Makoto)
"Ya."
Para elder dan Beren hadir.
"Pertama-tama, aku punya sesuatu yang ingin aku beritahukan pada kalian." (Makoto)
“……”
Mereka berdua menatapku dengan mata serius dan menunggu kata-kataku. Padahal, aku pikir mereka sudah mengetahui apa yang ingin kukatakan.
“Tentang peralatan yang seharusnya dibuang dan juga tentang cincin itu. Kalian adalah pengrajin kelas satu maka dari itu aku tahu kalian melakukan ini dengan sempurna. Tapi tempat ini juga memiliki ras lain yang hidup berdampingan. Sungguh merepotkan jika kalian melakukan penjagaan yang sembrono di tempat yang bahkan tidak memiliki kunci.” (Makoto)
"Kami sangat menyesal."
Elder sangat menundukkan kepalanya. Mereka ini adalah pengrajin kelas super tinggi. Mereka harus tahu betapa berbahayanya karya yang gagal dan benda-benda yang mereka buang. Tetapi tanpa dampak yang kuat atau semacam inspeksi dan karena mereka mengetahui tidak ada regulasi seperti pemecatan, cara mereka menanganinya sangatlah buruk. Rasanya seperti mereka memperlakukan gudang sebagai tong sampah dan hanya melemparkan barang-barang ke sana.
Tidak ada kasus di mana seseorang akan menggunakan benda yang telah dibuang itu untuk melakukan sesuatu yang berbahaya. Itu karena bahkan anak-anak dwarfpun tahu untuk tidak melakukannya sehingga pandangan bahaya di area itu sangatlah rendah. Meskipun tempat itu seharusnya memiliki cukup keamanan sesuai jumlah karya-karya yang telah dibuang.
Draupnir bekas juga ada di sana. Barang pecah dan rusak juga ada di sana. Pendefinisian seperti ini sangatlah berbahaya.
Pencurian cincin mempengaruhi kondisi pikiran mereka.
“Jangan melupakan kalau para petualang melihat senjatamu dengan nilai setinggi itu. Benda-benda yang direncanakan untuk dibuang harus dibuang sesegera mungkin. Benda-benda yang tidak dapat disimpan harus disimpan di tempat dengan keamanan tinggi. Ini harus dilakukan secepatnya.” (Makoto)
"Ya, sesuai perintah anda."
"Bagus. Setelah ini, aku ingin kalian membantu Ema dalam memilih personil dwarf. Aku akan meminta laporan dari Elder mengenai kemajuan pembuatan armor di lain waktu. Aku ingin Beren mengunjungi Tsige dan mempersempit para kandidat.” (Makoto)
"Dimengerti."
Keduanya menjawabku dengan kata-kata yang penuh kekuatan. Keadaan pikiran mereka seharusnya baik-baik saja saat ini. Mereka mungkin akan dapat melakukan pengelolaan dengan benar mulai saat ini. Sebenarnya, benda-benda yang mereka anggap sebagai senjata kelas sampah juga berharga di Tsige. Melihat daftar barang curian, aku mengerti kalau mereka tidak seharusnya santai ketika mereka melakukan kunjungan. Mungkin ada opsi untuk memberikan misi kepada dwarf muda yang memiliki akal sehat untuk pergi ke sana dengan kedok pelatihan. Mungkin lebih baik menunggu Beren untuk mengumpulkan calon dwarf yang bisa pergi.
"Selanjutnya, Mist Lizard." (Makoto)
"Ya."
Orang yang menjawabku adalah kapten Lizard. Karena mereka merupakan warrior, posisi ini adalah yang memegang otoritas tertinggi. Menjadi wakil berarti ia adalah kapten seluruh kekuatan. Sepertinya itu menunjuk ke seseorang yang memiliki sejumlah kemampuan dan mampu memperhatikan unit secara keseluruhan dan memimpin mereka.
“Saat ini sepertinya kalian merintis, menjaga, berburu, melakukan pekerjaan umum, konstruksi, dan berbagai pekerjaan lain-lain. Terima kasih atas segalanya.” (Makoto)
“Pujian itu sia-sia diberikan pada kami. * Seluruh waktu kami hanya di dedikasikan untuk berlatih dengan seluruh pasukan, kami berusaha untuk tidak menolak permintaan bantuan bagian lain *."
Mereka sangat rajin dalam menumbuhkan kecakapan pertempuran kekuatan mereka. Karena itu, tidak mungkin bagi mereka untuk membantu dalam semua pekerjaan, tetapi bahkan dengan itu, mereka menggunakan waktu luangnya untuk membantu di banyak bidang.
“Aku berpikir untuk mengubah penempatan kalian sedikit.” (Makoto)
"Ya Sesuai perintah anda.”
“Selanjutnya, kita akan memusatkan mata kita pada bagian dalam untuk beberapa waktu. Kegiatan perburuan dan pelatihan di luar akan menjadi sekunder. Kita akan mengurangi sedikit demi sedikit penjelajahan dan penjagaan, serta pekerjaan umum dan konstruksi.” (Makoto)
“……”
"Sebagai gantinya, aku ingin kalian berpatroli di kota." (Makoto)
"Patroli?"
“Sederhananya, itu adalah pekerjaan di mana kau mengikuti sejumlah rute, mencari kelainan dan menghadapinya. Aku akan menjelaskan detailnya kepada Tomoe di lain waktu maka dari itu aku ingin kau bekerja sebagai ketuanya dan menugaskan beberapa orang untuk melaksanakannya.”(Makoto)
“Kota ini memiliki skala yang cukup besar. Bukankah ini cukup sulit untuk kami?"
Mungkin itu karena pengaruh Tomoe yang dengan mudah mempengaruhi para lizard, cara bicara mereka kaku atau lebih seperti, kuno. Itu tidak merepotkan atau apa pun, tetapi kesenjangan yang dihadapi lizard hanyalah ...
“Kalianlah yang bisa menggunakan jaringan milik Tomoe dengan baik. Kita akan membutuhkan orc di divisi ini dan bekerja sama. Masalah sebelumnya akan diberikan kepada orang lain sehingga tak perlu khawatir untuk hanya memikirkan patroli sebagai peran kalian.” (Makoto)
"Dimengerti. Kami akan memberikan segalanya untuk memenuhi tugas kami.”
Sama seperti polisi yang berpatroli di kota. Aku merasa seperti 8 atau 9 dari sepuluh kasus, membuat Tomoe yang memimpin mereka akan menghindarkan kasus pencurian terjadi lagi.
Metode terbaik yang aku tahu untuk menjaga ketertiban umum adalah metode Periode Edo.
Petugas polisi zaman modern dan cara mereka berpatroli pasti hampir sama. Mungkin. Percayakan saja pada pencapaian era Edo. Jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.
Tidak masalah dengan siapa aku memintanya, jumlah personilnya yang menjadi masalah. Tapi ini bukan sesuatu yang bisa kita selesaikan dalam sekejap.
Ada juga pilihan untuk membiarkan para ogre hutan masuk ke Asora, tetapi selama sentimenku tidak menerimanya, aku tidak tahu apakah kami akan dapat menciptakan hubungan yang bagus. Kesadaran mereka tentang diriku juga masih samar.
Mungkin perlu juga untuk merekrut demihuman dan mamono yang memiliki kecerdasan.
Jika kami membawa ras yang jelas-jelas lebih rendah levelnya daripada penghuni saat ini, kami mungkin bisa menciptakan berbagai hierarki dan melakukan banyak hal lainnya. Mungkin aku harus mencoba menjelajahi gurun dengan interval tetap.
Sambil menjaga agar tidak sengaja menjadikan mereka tentara.
Mengangguk pada lizard yang menundukkan kepalanya dan memberikan tanggapan kalau mereka mengerti, aku menatap Arke.
"Yang terakhir Arke ya?" (Makoto)
"Waka-sama. Pertama, izinkan saya mengucapkan terima kasih. Sejak saat itu, saya tidak memiliki kesempatan untuk bertemu dengan anda secara pribadi, jadi saya menunggu saat ini.”
Uwa. Bahasa umum yang sangat lancar! Dia benar-benar melampauiku. Ya, aku tidak ingin ada yang berkomentar tentang ini, toh dari awal ini memang bukan sebuah kompetisi.
Luar biasa. Dia mempelajarinya dengan sempurna. Tapi, berterima kasih padaku untuk apa? Aku ingin memulainya dengan permintaan maaf tapi...
"Terima kasih?" (Makoto)
“Ya, terimakasih ini karena telah menyelamatkan salah satu kerabat saya de gozai masu. Saya mendengar ini setelah kejadian itu, tetapi sepertinya tanpa pertolongan pertama Waka-sama, keadaannya sangat membahayakan. Kami ingin mengucapkan terima kasih setidaknya sekali.”
Arke yang bertugas sebagai perwakilan, meletakkan satu tangan di dadanya dan menundukkan kepalanya. Dua lainnya juga menirunya.
“Tidak, dia awalnya terluka karena kesalahanku sendiri. Aku melakukannya karena itu tanggung jawabku. Daripada berterima kasih kepadaku, aku harus menjadi seseorang yang meminta maaf.” (Makoto)
“Saya berterima kasih atas kebaikan anda. Itu membuat saya merasa senang sekali lagi untuk melayani Waka-sama.”
Uh ~ tidak ada gunanya, apa pun yang kukatakan, ya. Ketika aku meminta maaf kepada Tomoe, dia juga mengatakan beberapa hal yang tidak masuk akal.
Ngomong-ngomong, orang yang berbicara merupakan wanita. Totalnya ada empat Arke, tetapi menghitung para laki-laki yang terluka serius, ada juga satu lagi, menjadikannya 2 pria dan 2 wanita.
“Yah, sangat bagus dia terselamatkan. Jadi, ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan pada kalian, Arke. Saat ini, berapa banyak yang bisa berubah berpenampilan hyuman?" (Makoto)
"Semuanya."
Mereka ini teladan sungguhan. Ketika aku mengobrol dengannya, aku mendapat kesan seseorang yang memiliki nilai bagus dan serius. Bahkan mungkin secara alami menciptakan rasa rendah diri.
"A-aku mengerti. Semuanya. Maka tahap selanjutnya lebih mudah. Ini adalah sesuatu yang aku katakan pada para orc juga, tapi aku akan membuat divisi secara terpisah untuk menangani para hyuman. Aku ingin kalian masing-masing bergiliran tinggal di kota itu dalam bentuk hyuman kalian.” (Makoto)
Bagaimanapun, hanya ada empat dari mereka. Selain itu, masih ada sesuatu yang aku ingin mereka lakukan, sehingga sepertinya akan sulit kalau menyuruh semua dari mereka melakukan tugas itu.
"Hanya satu orang pada setiap shift, bahkan dalam bentuk hyuman-desu ka?"
"Benar. Aku ingin kalian bertindak seolah-olah kalan adalah seorang petualang yang diundang karena keahlian kalian.” (Makoto)
"Bertingkah seperti hyuman?"
"Ya seperti itulah. Juga, jika ada pergerakan aneh, aku ingin kalian melaporkannya. Dan aku ingin kalian mengumpulkan informasi walaupun itu tidak berguna. Bahkan jika mereka mencurigai kalian, orang-orang berkemampuan seperti kalian tidak akan menghadapi masalah karena itu. Bagaimanapun juga, kita akan memberikan perlakuan khusus kepada mereka yang memiliki kemampuan diatas rata-rata.” (Makoto)
“Selidiki dari dalam dan pilih masalah sebelum benih muncul ya? Saya mengerti, kami akan tinggal di kota secara bergiliran.”
Bagus. Sepertinya tidak ada masalah pada tahap pertama.
"Dan yang lainnya. Ini mengenai penjelajahan yang telah kalian lakukan, tetapi kebutuhan untuk menggunakan personil di kota akan meningkat sehingga tidak akan ada yang mengurusi bagian itu. Itu sebabnya aku ingin tiga lainnya yang tidak tinggal di kota untuk melaporkan ruang lingkup dan lajunya penjelajahan dan penyelidikan. Tentu saja, aku tidak keberatan jika kecepatannya menurun.” (Makoto)
“Ya, tidak masalah. Apakah tidak apa-apa bagi kami untuk berlatih pertempuran dan meneliti sihir hitam?”
"Tidak apa-apa. Aku akan senang jika kalian mendapatkan seseorang untuk mempelajari obat-obatan, tetapi aku tidak keberatan kalian berlatih dan meneliti, jangan ragu untuk melakukannya. Jika ada masalah yang mendesak, tak apa-apa meninggalkan penjelajahan dan investigasi untuk lain waktu.” (Makoto)
Sepertinya itu adalah kondisi yang tidak terduga bagi mereka. Tiga Arke terlihat bahagia.
Mereka mendambakan pengetahuan akhir-akhir ini, sampai-sampai mengatakan terdapat banyak hal yang harus dipelajari. Ini bagus. Alangkah baiknya jika Mio juga tertarik pada sesuatu ... selain diriku.
“Untuk saat ini, inilah yang aku pikirkan. Jika masalah muncul di tengah jalan, aku ingin kalian melaporkannya. Sekarang kalian boleh pergi. Tidak termasuk Tomoe, Mio, dan Shiki.” (Makoto)
Aku pribadi memberi tahu ketiga pelayanku untuk tinggal di sini dan yang lainnya mulai pergi.
Fuh ~. Mungkin karena aku berbicara dengan kekuatan, bahuku kaku. Memiringkan kepalaku ke kiri dan ke kanan dan menggerakkan bahuku ke atas dan ke bawah, ah leganya.
"Waka, anda cukup ... tenang." (Tomoe)
"Waka-sama, kerja bagus-desu" (Mio)
"Waka-sama, anda memang hebat dalam mengelola semua ras yang berbeda." (Shiki)
"Terima kasih." (Makoto)
Aku mengucapkan terima kasih kepada komplemen mereka. Meskipun pujian dari Shiki ada hubungannya dengan kekuatan yang diberikan serangga itu padaku oleh karena itu aku merasakan perasaan yang kompleks darinya.
Aku harus memberi tahu ketiga orang ini tentang apa yang aku pikirkan. Tentang apa yang aku pikirkan dan apa yang akan terjadi mulai saat ini.
[ Chapter 61 Selesai ]
Jangan lupa Like Fanspage kami & Share terjemahan ini ya !!!
EmoticonEmoticon